*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Bahasa
Huaulu adalah sebuah bahasa yang dituturkan di Pulau Seram bagian Utara oleh
penduduk suku Huaulu.Penutur Bahasa Huaulu di Desa Huaulu di bawah kaki Gunung
Binaya, kecamatan Seram Utara, kabupaten Maluku Tengah. Nama desa lainnya di
kecamatan Seram Uyara adalah Air Besar, Besi, Elemata, Hatuolo, Huaulu, Kaloa, Kanikeh,
Malaku, Manusela, Maraina, Masihulan, Olong, Oping, Pasahari, Roho, Rumahsokat,
Sawai, Siatele, Solea dan Wahai.
Suku Huaulu Masih Gunakan Cawat. Senin, 30 Maret 2015. Ambon (Antara Maluku) - Masyarakat adat Suku Huaulu yang mendiami Desa Huaulu di bawah kaki Gunung Binaya, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, masih mempertahankan tradisi pembuatan cidaku (cawat) dari kulit kayu untuk digunakan dalam proses inisiasi pendewasaan anak laki-laki. "Penelitian kami untuk tradisi dan pengelolan sumber daya budaya di Huaulu Februari kemarin, menunjukan bahwa kebudayaan mereka sejak zaman holosen masih sangat kental, salah satunya adalah pembuatan cawat secara tradisional," kata Arkeolog Lucas Wattimena di Ambon, Senin. Ahli antropologi dari Balai Arkeologi Ambon itu mengatakan, cawat atau cidaku dalam bahasa setempat, adalah salah satu barang penting yang digunakan dalam ritual pataheri yang merupakan praktek inisiasi pendewasaan seorang anak laki-laki Suku Huaulu.
Lantas bagaimana sejarah bahasa Huaulu Orang
Huaulu di pedalaman bagian utara pulau Seram di lereng gunung Binaya? Seperti
disebut di atas bahasa Huaulu dituturkkan orang Huaulu df Huaulu. Suku asli
Maluku? Lalu bagaimana sejarah bahasa Huaulu Orang Huaulu di pedalaman bagian utara
pulau Seram di lereng gunung Binaya? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe,
semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan
sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.