Jumat, 29 November 2024

Sejarah Belanda di Indonesia (1): Nama Nederland, Neerland, Holland di Indonesia; Holanda Belanda Wlanda Wolanda Bolanda


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Balanda di Indonesia di blog ini Klik Disini

Apalah arti sebuah nama? Demikian William Shakespeare (1582–1616). Namun bagaimana dengan nama Belanda? Fakta bahwa nama Belanda bukan sebutan orang Belanda. Bahkan orang Belanda sendiri tidak mengetahui mengapa orang Indonesia sejak masa lampau menyebut nama Belanda. Lantas siapa yang menyebut nama Belanda, jika orang Jawa menyebutnya dengan nama Wlanda (Landa) dan orang Batak dengan nama Bolanda?

 

Nederland (Netherland) diartikan tanah rendah dimana di Indonesia disebut dengan nama Belanda, sebuah wilayah (negara) terletak di tiga muara daerah aliran sungai di Eropa Barat. Ibu kota dan kota terbesarnya adalah Amsterdam, pusat pemerintahan dan kedudukan monarkinya di Den Haag. Belanda sebagai keseluruhan sering kali disebut Holland meski istilah itu hanya mencakup dua provinsi (Holland Utara dan Holland Selatan). Banyak orang Belanda (Dutch people) keberatan jika negaranya disebut sebagai Holland, bukan Netherlands, dengan alasan yang sama seperti banyak orang Welsh atau Skotlandia menolak United Kingdom disebut sebagai England. Secara khusus, orang yang berasal dari luar daerah Holland merasa tidak nyaman menggunakan nama Holland untuk seluruh negeri, karena wilayah Holland sendiri hanya terdiri dari dua dari dua belas provinsi. Pada tahun 2019, pemerintah Belanda (Dutch government) secara resmi lebih memilih Netherlands daripada Holland ketika berbicara tentang negara tersebut. Sedangkan Dutch sendiri merujuk pada bahasa Belanda, bahasa yang juga digunakan di Belgia dengan nama Flemish (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah nama Nederland, Neerland, Holland di Indonesia? Seperti disebut di atas nama Belanda disebut berbeda yakni Nederland, Neerland, Holland. Namun di Indonesia sejak dulu disebut dengan nama yang mirip tetap berbeda yakni Holanda, Belanda, Wlanda, Wolanda, Bolanda. Lalu bagaimana sejarah nama Nederland, Neerland, Holland di Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.

Nama Nederland, Neerland, Holland di Indonesia; Holanda, Belanda, Wlanda, Wolanda, Bolanda

Tidak pernah terinformasikan orang Belanda sejak era VOC yang mempertanyakan mengapa di Hinda Timur mereka disebut dengan nama Belanda. Orang Belanda hanya menerima nama Belanda begitu saja. Apakah hal itu karena tidak penting bagi orang Belanda? Tampaknya tidak. Mengapa? Sebab sampai sejauh ini tidak ada yang mengetahui mengapa (orang) Hollander atau (orang) Nederlander disebut orang Belanda.


Selama ini kita hanya membicarakan (menyelidiski) mengapa dan bagaimana orang Eropa memberi nama tentang berbagai nama tempat di Indonesia seperti Oost Indiisch (Hindia Timur), Batavia (Jakarta), Butenzorg (Bogor), Fort de Kock (Bukit Tinggi) dan lain sebagainya. Sebaliknya banyak nama tempat di Eropa yang tidak dikenal di Eropa tetapi memiliki nama sendiri di Indonesia seperti Belanda. Bagaimana dengan nama Inggris, Spanyol dan Prancis?

Di Indonesia sejak era VOC nama Holland/Nederland disebut dengan beberapa versi: Holanda, Belanda, Wlanda, Wolanda, Bolanda. Nama Wolanda muncul di Maluku, nama Wlanda atau Landa (adakalnya dieja: Londo) muncul di Jawa dan nama Bolanda muncul di Tanah Batak. Penyebutan dengan lafal Wlanda, Wolanda dan Bolanda diduga kuat merujuk pada penyebutan nama Belanda. Nama lainnya yang muncul di Indonesia sejak era VOC adalah Holanda. Akan tetapi nama Holanda ini sendiri merujuk pada nama Holland. Bagaimana dengan nama Belanda sendiri? Nama Belanda sejatinya bukan merujuk pada nama Holanda atau Holland. Lantas bagaimana duduk soal yang sebenarnya?


Nama Holanda terdapat dalam literatur orang/bahasa Portugis. Oleh karena mereka sesama Eropa, namun dengan bahasa dan aksen yang berbeda dengan Holland, orang Portugis (dan orang Spanyol) menyebut dengan lafal Holanda. Bagaimana orang Holland menyebut nama Jerman? Yang jelas orang Inggris menyebut Jerman dengan nama German, orang Italia dengan nama Tedesco dan orang Belanda dengan nama Duits (ejaan lama: Duyts). Orang Portugis menyebut Jerman dengan nama Alemao (Prancis: Allemand; Spanyol: Aleman). Jika orang Portugis menyebut Holland dengan nama Holanda, Spanyol menyebut dengan nama berbeda yakni Países Bajos.

William Shakespeare (1582–1616) tampanya keliru meremehkan arti sebuah nama. Faktanya nama menjadi penting dalam sejarah. Lebih-lebih pada masa ini untuk menavigasi nama-nama tempat di masa lalu. Jika orang Indonesia menyebut Holland/Nederland dengan nama Belanda, lantas bagaimana orang Indonesia menyebut dengan nama Prancis.


Orang Inggris menyebut dengan nama French, orang Jerman dengan nama Französisch. Sementara orang Prancis sendiri menyebut dengan nama Français dan orang Belanda dengan Frans. Sedangkan orang Portugis dan orang Spanyol dengan nama Frances. Lalu, orang Inggris menyebut Spain, orang Belanda menyebutnya dengan Spanje dan orang Jerman dengan Spanien, orang Portugis dengan nama Espanha. Selanjutnya, orang Portugis menyebut Portuguese, tetapi orang Jerman dengan nama Portugiesisch dan orang Prancis dengan nama Portugais serta orang Holland dengan nama Portugees.

Lantas bagaimana muncul nama Belanda di Indonesia? Seperti disebut di atas, nama Holland disebut orang Portugis dengan nama Holanda. Lalu apakah nama Belanda di Indonesia merujuk pada sebutan orang Portugis? Yang jelas secara morfologis Belanda dan Holanda berbeda. Sebutan orang Portugis dengan nama Holanda lebih tepat menurunkan nama Wolanda (Maluku) dan Bolanda (Batak) dan Wlanda (Jawa). Penyebutan Holland dengan nama Belanda sangat khas.


Orang Eropa pertama di Hindia Timur adalah pelaut Portugis dan pelaut Spanyol. Namun orang Spanyol lebih terkonsentrasi di pulau-pulau di Filipina. Orang Portugis sejak kehadirannya di Malaka tahun 1511 yang kemudian tahun itu juga pelaut-pelaut mencapai Maluku. Pada masa ini nama Portugis (merujuk pada penduduk) dan nama Portugal (merujuk pada tanah). Figafetta dalam pelayaranya ke Maluku di dalam bukunya yang ditulis dalam bahasa Prancis menyebut nama Portugais dan juga menyebut nama Portugal. Sultan Ternate dalam suratnya pada tahun 1521 menyebut nama Portugal, surat yang ditujukan kepada Radja Portugal. Dalam hal ini, seperti disebut di atas, orang Portugis menyebut Portuguese, tetapi orang Prancis dengan nama Portugais. Lalu mengapa sejak era VOC muncul nama Portugis di Indonesia? Boleh jadi karena orang Belanda menyebutnya dengan nama Portugees (pelafalannya kurang lebih sama dengan Inggris dan Portugis sendiri). Dalam surat kabar berbahasa Belanda Tijdinghe uyt verscheyde quartieren, 26-10-1624 ditulis dengan Portugees.

Nama Belanda terinformasikan di Belanda bukan sebagai suatu nama negeri atau bangsa. Pada tahun 1785 terinformasikan nama Belanda, akan tetapi sebagai nama orang (lihat Zuid-Hollandsche courant, 29-07-1785), Disebutkan (dalam berita kapal) J Antonio de Belanda berangkat ke Bilbao. Nama JA de Belanda masih terinformasikan pada tahun 1802 (lihat Bataafsche Leeuwarder courant. 25-09-1802).


Nama Belanda paling tidak terinformasi pada tahun 1676 (lihat Wouter Schoutens Oost-Indische voyagie, 1676), Nama Belanda yang disebutkan dalam buku tersebut berkaitan dengan navigasi pelayaran. Dengan demikian, nama Belanda sejauh ini dihubungkan dengan nama orang dan nama yang terkait dengan navigasi pelayaran. Nama Belanda ditemukan dalam kamus bahasa Italia (lihat Dizionario italiano-tedesco e tedesco-italiano, 1803). Pada lema ‘Belanda’ ditulis ‘f.f. fleines flaches Fahrzeug der Niederlander. Dalam Vocabolario universale italiano compilato a cura della società Tipografica Tramater e Ci, 1829, Vol 1, Napoli, 1829) ditulis BELANDA. (Marín.) Be-làn- da, Belandra. Sf. Specie di bastimento che serve molto nel commercio agl' Inglesi ed agli Olandesi. Dalla part. maepar. be che preaso gl ' Inglesi e talvolta superflua, e da lund approdare; val dunque Cheapproda) (S) (0). Dalam hal ini ‘Belanda’ diartikan sebagai suatu jenis kapal yang banyak berguna bagi Inggris dan Belanda dalam perdagangan.

Nama Belanda dalam hal ini, memang ada nama orang, tetapi nama Belanda lebih dikaitkan suatu jenis kapal yang biasanya digunakan orang Inggris dam orang Holland/Nederland. Dengan mengacu pada kamus-kamus Italia tersebut, bersesuaian dengan nama Belanda yang dicatat dalam buku berjudul Wouter Schoutens Oost-Indische voyagie yang diterbitkan pada tahun 1676.


Dalam sejarah Hindia Timur, seperti disebut di atas, pelaut-pelaut Portugis yang pertama mencapai Hindia Timur (1511) dan kemudian disusul pelaut Spanyol (1521). Pelaut Belanda pertama kali ke Hindia Timur dalam ekspedisi dipimpin oleh Cornelis de Houtman (1595-1597). Sejak itu semakin intens ekspedisi-ekspedisi Belanda ke Hindia Timur. Pada tahun 1605 satu skuadron Belanda dipimpin Admiral van Hagen menyerang benteng Portugis di Amboina dan lalu mendudukinya. Pada tahun 1613 pelaut Belanda menyerang Portugis di Solor dan Koepan sehingga orang-orang Portugis bergeser ke bagian timur pulau Timor. Sejak ini kekuatan Portugis di Maluku dan Nusatenggara semakin memudar. Setelah memindahkan pos perdagangan utama dari Amboina ke Batavia, pelaut Belanda (VOC) pada tahun 1641 menyerang Portugis di Melakan dan mendudukinya. Habis sudah benteng-benteng Portugis di Hindia Timur (kecuali tersisa di Timor bagian timur dan Macao) dan kekuatan Portugis sangat minim.  Meski demikian, pelaut/pedagang Portugis masih lalu lalang di Hindia Timur untuk berdagang di sejumlah pelabuhan dagang tertentu termasuk pelabuhan Bantam dan pelabuhan Gowa.

Lalu bagaimana nama Belanda muncul di Indonesia sejak era VOC? Besar dugaan, nama Belanda diperkenalkan orang-orang Portugis di Hindia Timur pada saat mana kehadiran pelaut-pelaut Holland/Nederland. Bagaimana cara orang Portugis memperkenalkan nama Belanda? Besar dugaan orang Portugis yang sudah cukup lama di Hindia Timur mengidentifikasi orang Belanda sebagai pelaut asing (non Portugis) yang menggunakan sejenis kapal yang disebut Belanda. Oleh karena pedagang Portugis terdapat di seluruh Hindia Timur maka jenis kapal yang disebut Belanda ini cepat meluas sebagai orang Belanda.


Java-post; weekblad van Nederlandsch-Indie, jrg 3, 1905, no. 48, 02-12-1905: ‘Bahasa. Portugis mengajari koloninya bahasa Portugis. Bayangkan Brasil, antara lain. Bahkan di sini, di mana orang Portugis hanya tinggal sebentar, bahasa mereka bertahan lama. Pada abad ke-17 bahasa ini bahkan diucapkan dengan baik di istana Goa di "kerajaan Makassar", di mana sekarang, bahasa Melayu bahkan tidak diperbolehkan untuk diajarkan kepada para pangeran muda, hanya - konon - untuk menjaga jarak lebih jauh dari Belanda. Apa yang dilakukan orang Portugis, orang Spanyol juga melakukannya di Meksiko, dll., Orang Inggris di Amerika Utara, orang Prancis di Kanada, penduduk asli lebih suka disembunyikan sebanyak mungkin, itu pasti karena tidak ada kata-kata Spanyol yang bisa diperoleh darinya. Sekarang segala sesuatunya dalam bahaya menjadi sesuatu yang berbeda "empat" bersinar, sehingga kata "berlebihan" tidak terdengar terlalu kuat untuk menunjukkan upaya mereka dalam hal ini’. Tampaknya begitu, atau tidak. Belanda dan bagi negara serta bagi daerah jajahannya, segala hal baik dapat diharapkan’.

Sehubungan dengan kehadiran pelaut-pelaut Holland/Nederland di Hindia Timur, nama Belanda muncul merujuk pada jenis kapal yang mereka gunakan. Sejak inilah diduga kuat orang Indonesia menyebut (orang) Hollander/Nederlander sebagai orang Belanda. Lalu bagaimana orang Holland/Nederland mengetahui mereka disebut orang Indonesia dengan nama Belanda? Tentu saja orang Holland/Nederland lambat laut mengetahuinya dari berbagai penduduk Indonesia di Hindia Timur. Orang Portugis sendiri menyebut (orang) Holland sebagai (orang) Holanda.

Tunggu deskripsi lengkapnya

Holanda, Belanda, Wlanda, Wolanda, Bolanda: Mengapa Nama Belanda yang Lebih Umum Digunakan?

Tunggu deskripsi lengkapnya

 

 

*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur. Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar