*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Lombok dalam blog ini Klik Disini
Dr CJ Neeb bukan siapa-siapa. Banyak nama dokter yang bisa disebutkan. Demikian juga, Luitenant WE Asbeek Brusse bukan siapa-siapa, dia hanya seorang perwira muda yang baru lulus dari akademi. Namun dua nama ini, dokter dan perwira menjadi penting, karena sepulang dari Perang Lombok (1894-1895) keduanya mengumpulkan kisah mereka di Lombok dalam satu buku dengan judul Naar Lombok yang diterbitkan tahun 1897.
Dr CJ Neeb bukan siapa-siapa. Banyak nama dokter yang bisa disebutkan. Demikian juga, Luitenant WE Asbeek Brusse bukan siapa-siapa, dia hanya seorang perwira muda yang baru lulus dari akademi. Namun dua nama ini, dokter dan perwira menjadi penting, karena sepulang dari Perang Lombok (1894-1895) keduanya mengumpulkan kisah mereka di Lombok dalam satu buku dengan judul Naar Lombok yang diterbitkan tahun 1897.
Sejak
Heinrich Zollinger menulis tentang Lombok, nyaris tidak ada tulisan tentang
situasi dan kondisi di pedalaman Lombok. Tampaknya, kehadiran Heinrich
Zollinger di Lombok dan tulisan-tulisannya tentang (pedalaman) Lombok telah
mengusik ketenangan radja Bali Selaparang di Lombok. Laporan ekspedisi Heinrich
Zollinger di Lombok kali pertama dipublikasikan pada jurnal Tijdschrift voor
Neerland's Indie bagian kedua yang terbit pada bulan September 1847 dan
kemudian menerbitkan buku kecil dengan judul Reis over de eilanden Bali en
Lombok yang diterbitkan oleh penerbit Lange, Batavia pada tahun 1849. Dalam
perkembanganya merebak kebencian penduduk asli Lombok (Sasak) terhadap Radja
Bali Selaparang. Penduduk Lombok dalam ancaman. Utusan Lombok menemui
Pemerintah Hindia Belanda. Solusi yang ditawarkan Pemerintah Hindia Belanda
tampaknya tidak diinginkan Radja Bali Selaparang. Mengapa/? Keptusan terakhir
diambil Batavia dengan mengirim ekspedisi militer ke Lombok. Perang di Lombok
tidak terhindarkan. Perang Lombok meletus.
Lantas apa pentingnya buku Naaar Lombok yang
ditulis oleh dokter Neeb dan letnan Brusse? Yang jelas berita
perang Lombok dari TKP dapat dibaca day to day di surat kabar yang terbit di
Hindia maupun di Belanda. Namun bagaimana tentang kerajaan Bali Selaparang dan
penduduk Lombok (Sasak) nyaris tidak terlaporkan. Dalam hal inilah buku Dr CJ
Neeb dan Luitenant WE Asbeek Brusse menjadi penting dalam penulisan sejarah
Lombok. Satu hal lain lagi Dr. Neeb adalah seorang fotografer. Lalu bagaimana
keduanya berminat untuk menulis pengalaman mereka? Nah, untuk menambah
pengetahuan, mari kita baca buku mereka dengan menelusuri sumber-sumber lain
yang sejaman.