*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Sebenarnya siapa kita? Dalam arti luas siapa
sebenarnua populasi yang mendiami nusantara? Apakah penduduk asli atau orang
pendatang? Yang menjadi pertanyaan pertama soal ini siapa penghuni pertama
pulau-pulau di nusantara? Apakah sudah ada begitu saja atau datang dari tempat
lain? Jelas tidak ada yang tahu, karena populasi manusia di nusantara sudah ada
ribuan tahun yang lampau. Lalu muncul teori proto versus deutro Melayu. Namun
tidak dijelaskan sejak kapan keduanya bermula. Meksi teori itu masih ada
mengapungkan, tetapi sudah lama dikesampingkan. Soal nama teori dikaitkan
dengan nama Melayu menjadi masalah lain lagi.
Teori proto Melayu versus deutro Melayu muncul pada era Hindia Belanda, tetapi itu banyak yang menentang, lebih-lebih pada dekade-dekade belakang yang kemudian lambat laun dikesampingkan dan mulai terlupakan. Lalu teori apa sebagai penggantinya? Sejauah ini tidak ada teori baru yang menjadi lebih baik. Meskipun teori-teori baru sudah semakin canggih seperti teori yang menggunakan pendekatan/analisis DNA. Okelah itu berarti masih ada ruang sejarah yang belum terisi tentang teori penduduk melayu dan non melayu, setelah teori proto-deutro Melayu dikesampingkan/dilupakan. Lalu, mengapa harus disebut Melayu? Bukankah ada suku/bangsa lainnya seperti Batak, Jawa dan lainnya. Bahkan populasi Jawa dari masa ke masa lebih banyak dari populasi Melayu sendiri. Boleh jadi bukan karena hitungan bilangan (jumlah) besar, tetapi hitungan luasnya (persebaran) populasi yang diidentifikasi karena berbahasa Melayu. Lalu, apakah populasi berbahasa Melayu harus disebut orang Melayu? Dalam hal ini, secara spersifik mengapa penduduk asli yang menjadi Melayu?
Lantas bagaimana sejarah penduduk asli yang menjadi Melayu? Seperti disebut di atas, ada kekosongan teori yang menjelaskan pembentukan populasi penduduk Indonesia di masa lampau. Dalam hal ini apakah semua penduduk asli menjadi Melayau? Fakta tidak karena ada penduduk asli seperti Jawa, Batak, Dayak dan sebagainya? Lalu bagaimana sejarah penduduk asli kemudian menjadi Melayu? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.