*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini
Apakah ada narasi sejarah pelabuhan di pulau
Madura? Tampaknya kurang terinformasikan. Yang kerap disebut adalah pelabuhan
Kamal di pantai barat Madura (wilayah Bangkalan) dan pelabuhan Kalianget di
pantai utara Madura (wilayah Sumenep). Bagaimana dengan dengan pantai utara dan
pantai selatan? Dalam hal ini secara khusus di wilayah Sampang dan wilayah
Pamekasan?
Pelabuhan Kalianget merupakan pintu gerbang perekonomian Madura Timur, dan satu-satunya yang menghubungkan wilayah daratan Sumenep dengan wilayah pulau-pulau yang ada di sekitarnya, seperti Pulau Kangean, Pulau Sapudi, Sapeken, dan beberapa daerah di Jawa. Pelabuhan Kalianget menjadi pelabuhan tertua kedua di Sumenep, setelah pelabuhan Kertasada, Marengan. Pelabuhan ini dibangun sejak masa kolonial Hindia Belanda. Dulu, pelabuhan ini berfungsi sebagai sarana transportasi penting bagi industri garam di Pulau Madura. Saat ini, selain melayani distribusi PN Garam, juga sebagai sarana transportasi antar pulau di ujung timur Sumenep dan sebagian Pulau Jawa. Pelabuhan Kalianget dibagi menjadi dua, di sisi selatan untuk kegiatan umum, yaitu diperuntukkan sebagai pelabuhan penyeberangan penumpang. Sedang di sebelah utara secara khusus digunakan oleh PT. GARAM untuk mengirimkan produk garam ke kota-kota lain dan pulau-pulau di Indonesia (https://pelindo.co.id/)
Lantas bagaimana sejarah pelabuhan di Pulau Madura? Seperti disebut di atas kini terdapat sejumlah pelabuhan di pulau Madura antara lain pelabuhan Kamal dan pelabuhan Kalianget. Sebagai sebuah pulau yang terbuka pulau Madura menjadi tujuan navigasi pelayaran sejak zaman doeloe sejak pelabuhan Arosbaja era Portugis hingga pelabuhan Kamal era Hindia Belanda. Lalu bagaimana sejarah pelabuhan di Pulau Madura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.