*Untuk melihat semua artikel Sejarah Cirebon dalam blog ini Klik Disini
Banyak
kejadian sejarah di Cirebon semasa Indonesia berusaha mempertahankan
kemerdekaan. Perlawanan fisik (darat dan laut) dan pertarungan politik
(perundingan). Semua itu menjadi satu paket sejarah di Cirebon selama periode
perang kemerdekaan Indonesia. Salah satu tempat khusus di wilayah residentie
Cheribon semasa adalah Linggarjati di Afdeeling Koeningan (kini desa Linggarjari,
kecamatan Cilimus, kabupaten Kuningan).
Mengenang Pertempuran di Laut Cirebon: KRI Gajah Mada 408 berhadapan dengan kapal perang Belanda. Republika.co.id. 28 Oct 2018. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan 17 Agustus 1945, Belanda masih berusaha kembali di bumi pertiwi. Karenanya, pertempuran antara pejuang Indonesia dengan tentara Belanda, terus terjadi di berbagai wilayah di pelosok nusantara. Salah satu pertempuran yang terjadi pascakemerdekaan Indonesia itu salah satunya berlangsung di perairan Cirebon, 5 Januari 1947 silam. Dengan peralatan seadanya, KRI Gajah Mada 408 dinahkodai Letnan Laut Samadikun, melawan kapal perang Belanda. Pertempuran yang tak berimbang itu akhirnya membuat KRI Gajah Mada 408 tenggelam ke dasar laut Cirebon. Bersamaan dengan tenggelamnya kapal, Letnan Laut Samadikun pun gugur. Pengingat aksi heroik dan pengorbanan para pahlawan telah gugur, akan dibangun Monumen KRI Gajah Mada 408. Pemancangan tiang pertama monumen itu dilakukan di perairan Cirebon, Jumat (26/10). Monumen itu dibangun di lokasi ditemukannya bangkai kapal KRI Gajah Mada 408, beberapa waktu yang lalu. (https://news.republika.co.id/)
Lantas bagaimana perang kemerdekaan Indonesia di wilayah Cirebon? Seperti disebut di atas, salah satu upaya untuk mempertahan kemerdekaan Indonesia di Cirebon adalah pertempuran laut. Bagaimana dengan Linggarjati dan perundingan Belanda/NICA dan Republik Indonesia. Lalu bagaimana perang kemerdekaan Indonesia di wilayah Cirebon? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.