*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini
Pangandaran
menjadi kabupaten tahun 2012 pemekaran dari kabupaten Ciamis. Masih muda
memang. Pusat pemerintahan kabupaten di kecamatan Parigi (sebelah timur
kecamatan Cijulang). Kita tidak membicarakan masa kini, tetapi bagaimana sejarah
masa lampau wilayah Pangandaran, terutama di wilayah kecamatan Pangandaran. Kecamatan
Pangandaran sendiri populasi berbahasa Sunda (55%) dan berbahsa Jawa Banyumasan
(45%). Nama-nama desa di kecamatan Pangandaran adalah Babakan, Pagergunung, Pananjung,
Pangandaran, Purbahayu, Sidomulyo, Sukahurip dan Wonoharjo. Secara khusus
adalah desa Pananjung dan desa Pangandaran. Wilayah tanjung adalah bagian dari
desa Pangandaran.
Pangandaran kabupaten di provinsi Jawa Barat, ibu kota di kecamatan Parigi. Kabupaten berbatasan dengan kabupaten Ciamis di utara, kabupaten Cilacap di timur, Samudra Hindia di selatan, kabupaten Tasikmalaya di barat. Nama "Pangandaran" memiliki tiga makna, yaitu kata andar, andar-andar, dan pangan + daharan. Andar-andar dalam bahasa Sunda, berarti "pelancong" atau "pendatang". Hal ini dahulu merupakan tempat dibuka nelayan suku Sunda. Selain pangan + daharan bermakna "tempat mencari nafkah,". Dalam folklor masyarakat Pangandaran, Pangandaran dibentuk saat desa Pananjung mulai dibuka oleh nelayan suku Sunda. Para nelayan Sunda meyakini bahwa mereka akan mudah mendapatkan ikan mengingat gelombang lautnya yang terasa tenang. Alasan yang cukup masuk akal adalah adanya sebuah daratan yang menjorok ke laut yang akan meredam gelombang ganas Samudra Hindia sampai ke kawasan pantai. Nelayan-nelayan tersebut menggunakan andar sebagai tempat untuk menyimpan perahu. Mereka pun akhirnya tinggal menetap dan jadilah perkampungan diberi nama "Pangandaran". Sesepuh menyebut daerah tersebut sebagai "Pananjung". Pananjung salah satu pusat kerajaan sezaman dengan Kerajaan Galuh Pangauban yang berpusat di Putrapinggan sekitar abad ke-14 M (setelah munculnya Kerajaan Pajajaran di Pakuan). Diperintah oleh Prabu Anggalarang, Kerajaan Pananjung hancur diserang oleh para perompak (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah Pangandaran pulau zaman kuno? Seperti disebut di atas, ada dua desa paling selayan di wilayah kecamatan Pangandaran, kabupaten Pangandaran yakni desa Pananjung dan desa Pangandaran yang memiliki pantai berpasir. Tanjung sendiri berada di desa Pangandaran. Menarik diperhatikan bagaimana geomorfologi pantai selatan Jawa di wilayah Pangandaran. Apakah tanjung di desa Pangandaran pulau zaman kuno? Lalu bagaimana sejarah Pangandaran zaman kuno, pantai berpasir? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.