*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyuwangi dalam blog ini Klik Disini
Ada
Baltimore ada Glenmore. Itu sudah ada dari dulu. Di masa lalu juga ada nama
asing di Indonesia semasa Pemerintah Hindia Belanda seperti Batavia, Buitenzorg
dan Fort de Kock. Tapi nama-nama terakhir ini telah dkembalikan ke nama aslinya
pada tahun 1950 semasa Pemerintah Republik Indonesia. Bagaimana dengan Glenmore
di wilayah Banyuwangi? Yang jelas ada juga nama Djasinga di wilayah Bogor.
Sejarah Glenmore, Jejak Eropa yang Tersembunyi di Banyuwangi. detikTravel. Kamis, 12 Mar 2020. Banyuwangi - Sejak kecil, Arif Firmansyah terpaksa harus memendam rasa penasaran akan nama Kecamatan Glenmore, tempat dia dilahirkan dan menempuh pendidikan hingga selesai Sekolah Dasar. Nama yang aneh. Maklum nama salah satu kecamatan di Banyuwangi, Jawa Timur itu beda jauh dengan daerah di sekitarnya. Seperti: Sugihwaras, Krikilan, Margomulya atau pun Bumiharjo. Semua nama daerah di Banyuwangi umumnya mengandung unsur bahasa Jawa. Sementara Glenmore, tak ada dalam kamus bahasa Jawa, bahasa Indonesia, bahasa Belanda juga Bahasa Inggris. Tak hanya Arif, semua rekan sejawatnya satu kampung dan juga banyak orang dari daerah lain heran bahwa di Banyuwangi ada kecamatan dengan nama Glenmore. Bahkan ketika Arif, lulusan Universitas Muhammadiyah Jember tahun 1999 ini menuliskan tempat lahir di Kecamatan Glenmore ada yang menyangka itu adalah daerah di luar negeri. Bertahun-tahun Arif dan rekan sejawat serta warga di Glenmore memendam rasa penasaran akan nama daerah mereka. Hingga akhirnya tahun 2015 lalu, Arif yang mantan wartawan di sejumlah media ini bersama seorang rekannya M Iqbal Fardian bertekad mengungkap misteri nama Glenmore di Banyuwangi. (https://travel.detik.com/)
Lantas bagaimana sejarah Glenmore di wilayah Banyuwangi, Djasinga di wilayah Bogor? Seperti disebut di atas, tempo doeloe banyak nama tempat eksis tetapi kemudian menghilang seperti Batavia, Buitenzorg, Fort de Kock. Lalu bagaimana sejarah Glenmore di wilayah Banyuwangi, Djasinga di wilayah Bogor? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.