*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Wilayah (kerajaan) Tiongkok adalah satu hal. Hal lain dalam hal ini adalah wilayah (kerajaan-kerajaan) di Nusantara (baca: Indonesia). Seperti halnya wilayah lebih jauh India, Arab, Afrika dan Eropa, interaksi Tiongkok dan Nusantara juga terjadi. Selama interaksi yang ada hanya dapat dipahami dari sumber sejarah seperti prasasti dan candi-candi. Sumber tertulis (seperti dari Eropa), sejarah Nusantara juga dapat dipelajari dari sumber tertulis dari (daratan) Tiongkok. Sumber Tiongkok (pada dinasti yang berbeda) dapat dianggap telah melengkapi (menyempurnakan) dalam penulisasn narasi sejarah Nusantara.
Lantas bagaimana sejarah sumber Tiongkok dan penulisan sejarah Indonesia? Seperti disebut di atas, peradaban Tiongkok sudah tua yang telah membentuk dinasti ke dinasti. Sumber-sumber pada dinasti-dinasti ada yang terkait dengan sejarah Nusantara. Lalu bagaimana sejarah sumber Tiongkok dan penulisan sejarah Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe..
Pahlawan Indonesia – Sumber Tiongkok dan Penulisan Sejarah Indonesia; Teks, Prasasti, Candi
Sejak kehadiran orang-orang Eropa, yang dimulai orang Portugis, sumber data dari Tiongkok tidak terpikirkan. Sumber yang dari Portugis sudah cukup menjelaskan kaitan Tiongkok dengan tempat-tempat di Nusantara. Orang-orang Portugis mendapatkan sumber dari arah barat di India dan orang-orang Arab serta orang Moor. Laporan-laporan Portugis tentang Tiongkok dari waktu ke waktu semakin banyak sejak Tome Pires dan Mendes Pinto. Pada era VOC sumber data Tiongkok belum diangga penting. Baru pada era Pemerintah Hindia Belanda sumber data Tiongkok dianggap penting terutama kebutuhan para peneliti Inggris dan Belanda. Sejak inilah para ahli dan penulis Tiongkok menganggap penting catatan Tiongkok dari dinasti ke dinasti dalam penyelidikan sejarah, tidak hanya bagi orang Tiongkok tetapi juga para ahli asing.
Pengumpulan data dari catatan Tiongkok dari dinasti ke dinasti secara formal baru dimulai ketika para ahli Belanda dan ahli Inggris menemukan adanya hubungan Tiongkok dan Nusantara dalam konteks penyelidikan sejarah-sejarah kuno di Jawa khususunya Madjapahit dan di Sumatra khususnya Sriwijaya. Para penyelidik Belanda awalnya kurang perhatian, meski sudah diawali sejak lama oleh penyelidik sejarah Inggris. Penemuan-penemuan baru tentang kepurbakalaan di Sumatra telah memicu para penyelidik sejarah Belanda untuk menjalin kontak intens dengan para penyelidik sejarah Inggris. Dalam perkembangannya, kehadiran mahasiswa-mahasiswa Cina asal Tiongkok dan asal Hindia di Eropa/Belanda membuat peta jalan para penyelidik sejarah Belanda dan Inggris mendapat dukungan.
Groeneveldt adalah orang Inggris pertama yang terus melengkapi koleksi bahan-bahan dari Tiongkok.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Sumber Tiongkok dan Penulisan Sejarah Indonesia: Menggali Lebih Banyak Data dari Sumber Tiongkok
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar