Untuk melihat semua artikel Sejarah Semarang dalam blog ini
Klik Disini
Semua
telah berubah dan semua telah mengalami relokasi kecuali satu situs, yakni
lokasi masjid kuno yang kini lebih dikenal sebagai Masjid Agung Kota Semarang.
Lokasi masjid tua Semarang ini sudah terdeteksi keberadaannya pada era VOC.
Situs lain di area masjid ini adalah rumah Bupati Semarang, alun-alun, kauman
(lingkungan warga Islam) dan pasar. Masjid Tua Semarang atau Masjid Agung
Kauman Semarang kini dengan posisi GPS berada di hook Jalan Alun-Alun Barat dan
Jalan Pasar Johar.
|
Peta Kota Semarang, 1741 |
Area orang-orang
Eropa/Belanda di era VOC telah mengalami relokasi. Demikian juga kampement
Tionghoa telah direlokasi. Perkampungan orang-orang Moor dan Arab juga telah
mengalami relokasi. Yang tidak mengalami relokasi adalah perkampungan penduduk
asli (pribumi) Jawa dan perkampungan Melayu. Di perkampungan Jawa inilah
satu-satunya situs yang terdeteksi di era VOC. Saat itu, keberadaan Bupati
memang sudah dilaporkan tetapi tidak terdeteksi dimana rumah Bupati. Satu situs
lagi yang terdeteksi saat itu adalah keberadaan Klenteng Tionghoa. Situs masjid
dan situs klenteng dipisahkan oleh sungai Semarang. Klenteng Tionghoa ini
diduga adalah Klenteng Sam Poo Kong. Keterangan Peta 1741: A. Kastis, B. Area
Eropa; 20. Klenteng di area Tionghoa, 21. Masjid di area perkampungan asli
(Jawa), 22. Perkampungan Melayu, Moor dan Arab.
Dengan
mengacu pada dokumen kuno, peta-peta yang dibuat pada era VOC dengan
membandingkan situasi dan kondisi di lokasi tersebut pada era digital ini,
hanya situs masjid yang tetap berada di tempatnya. Ini mengindikasikan bahwa
situs masjid kuno Semarang yang tidak lain adalah lokasi Masjid Agung Kauman
Semarang dapat dikatakan (satu-satunya) adalah situs tertua di Kota Semarang.
Situs penting di sekitar adalah benteng (casteel) Semarang, namun situs ini di
awal era Pemerintahan Hindia Belanda sudah dibongkar.