*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Organisasi
mahasiswa Indonesia pertama didirikan tahun 1908 di Belanda yang diberi nama
Indisch Vereeniging (Perhimpunan Hindia). Tentu saja saat itu belum disebut
nama Indonesia (dari versi pribumi disebut Hindia dan dari versi Belanda
disebut Hindia Belanda atau Nederlandsch Indie). Organisasi mahasiswa Indonesia
pertama ini digagas oleh Radjioen Harahap gelar Soetan Casajangan yang
sekaligus menjadi presiden pertama. Dari organisasi inilah banyak lahir
pahlawan-pahlawan Indonesia yang sebagian diantaranya telah ditabalkan sebagai Pahlawan
Nasional seperti Dr Soetomo, Dr Sardjito, Drs Mohamad Hatta, Ki Hadjar
Dewantara, Dr Ratoelangi, Tan Malaka, Mr Soepomo, Mr Koesoemaatmadja, Mr Iwa Koesoema
Soemantri.
Indische Vereeniging atau Perhimpunan Hindia adalah
organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda yang berdiri pada
tahun 1908. Indische Vereeniging berdiri atas prakarsa Soetan Kasajangan
Soripada dan RM Noto Soeroto yang tujuan utamanya ialah mengadakan pesta
dansa-dansa dan pidato-pidato. Sejak Cipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi
Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara) masuk, pada 1913, mulailah mereka memikirkan
mengenai masa depan Indonesia. Mereka mulai menyadari betapa pentingnya
organisasi tersebut bagi bangsa Indonesia. Semenjak itulah vereeninging ini
memasuki kancah politik. Waktu itu pula vereeniging menerbitkan sebuah buletin
yang diberi nama Hindia Poetera, tetapi isinya sama sekali tidak memuat
tulisan-tulisan bernada politik (Wikipedia).:
Lantas
bagaimana sejarah Pahlawan Pahlawan Indonesia yang bermula dari Indisch
Vereeniging? Seperti disebut di atas, Indische Vereeniging didirikan di Belanda
tahun 1908 yang digagas oleh Soetan Casajangan. Indische Vereeniging didirikan
dengan sadar untuk tujuan Indonesia, bukan untuk pesta dansa dan sekadar
pidato-pidato seperti yang ditulis dalam Wikipedia di atas. Lalu bagaimana
sejarah Indische Vereeniging> yang jelas dari organisasi mahasiswa ini
banyak melahirkan pahlawan-pahlawan Indonesia. Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.