*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
PON, Pekan Olah Raga, bukan lagi olah raga sepekan (seminggu). Memang pekan tidak hanya diartikan tempo doeloe sebagai minggu, tetapi juga diartikan sebagai pasar. Lantas arti mana yang dimaksud untuk pekan olah raga: minggu atau pasar. Hingga saat ini sudah dilupakan dan tidak ada yang ingat. Itu hal lain yang tidak penting lagi. Yang jelas kini sedang berada pada bulan PON, yang dilaksanakan di Papua (Jayapura dan Merauke) yang akan dibuka besok tanggal 2 Oktober 2021.
Lantas bagaimana sejarah PON? Seperti disebut di atas, PON pertama diadakan di Solo tahun 1948 pada saat perang kemerdekaan. Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada tahun 1949, penyelenggaraan yang kedua diadakan di Jakarta pada tahun 1951 dan kemudian yang ketiga di Medan. Kini penyelenggaraannya diadakan di Jayapura dan Merauke. Lalu bagaimana sejarah PON? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.
Pekan Olah Raga Nasional: Solo 1948
Tunggu deskripsi lengkapnya
Pekan Olah Raga Nasional Selanjutnya
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar