*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
LN Palar adalah seorang pahlawan Indonesia yang telah ditabalkan sebagai Pahlawan Nasional. LB Palar tidak terlalu dikenal luas seperti Ratulangi dan Maramis. Hal itu boleh jadi karena sejarah LN Palar sendiri kurang terinformasikan. Sebagai Pahlawan Nasional, tentu saja penulisan sejarah LN Palar masih diperlukan.
Lantas bagaimana sejarah LN Palar? Seperti disebut di atas, LN Palar dapat dikatakan salah aktivis SDAP baik di Hindia Belanda (baca: Indonesia) maupun di Belanda. LN Palar pernah menjadi perwakilan pemerintah Indonesia di New York. Lalu bagaimana sejarah LN Palar? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja*.
Pahlawan Nasional LN Palar: Sang Diplomat
LN Palar lulus ujian akhir di AMS Jogjakarta pada tahun 1922 (lihat De expres, 08-05-1922). Disebutkan ujuan akhir AMS Jogja 7 Mei antara lain Palar, Koesoemaningrat dan Soemani, M Anwari, Soetono Soemani dan Koesoemaningrat melanjutkan studi ke sekolah teknik Technische Hoogeschool (THS) di Bandoeng. Pada tahun 1923 mereka berdua lulus ujian naik dari kelas satu ke kelas dua (lihat De Indische courant, 07-05-1923). Tidak ada nama Palar sebagaimana disebut di atas (kutipan dari Wikipedia).
LN Palar diduga setelah lulus AMS (Mei 1922) berangkat ke Belanda. Namun tidak lama kemudian kembali pulang. Ini dapat dilihat nama-nama penumpang kapal ss Rembrandt yang berangkan 1 September dari Amsterdam dengan tujuan Batavia (lihat Algemeen Handelsblad, 31-08-1923). Namun yang menjadi pertanyaan apa yang menjadi tujuan LN Palar ke Belanda, apakah studi atau urusan keluarga? Boleh jadi urusan yang terkait dengan KPM. Seperti disebut di atas mengutip Wikipedia sempat bekerja di KPM Manado sebelum kembali ke Batavia untuk mengikuti sekolah hukum di Rechthoogeschool tahun 1924.
Rechthoogeschool di Batavia dibuka pada tahun 1924. Ini mengindikasikan bahwa LN Palar akan masuk di sekolah hukum tersebut sebagai angkatan pertama. Namun, bukankah LN Palar jurusan IPA dari sekolah AMS Jogjakarta? Berdasarkan Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 07-07-1925 dan Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 16-07-1926 yang lulus ujian di Rechthoogeschool baik untuk ujian kandidat pertama maupun untuk ujian kandidat kedua tidak ada nama LN Palar? Nama-nama yang ada untuk grup ujian kandidat pertama antara lain adalah Mas Soegondo dan ujian kanditar kedua antara lain Djokomarsais. Lalu kemanakah LN Palar melanjutkan studi setelah lulus AMS? Apakah LN Palar langsung bekerja di KPM?
Pada tahun 1928 LN Palar berangkat ke Belanda dengan menumpang kapal Tabanan (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 03-08-1928). Disebutkan kapal ss Tabanan dari Batavia tanggal 4 Agustus dengan tujuan akhir Amsterdam, para penumpang diantaranya LN Palar. Kapal akan merapat di pelabuhan Amsterdam pada tanggal 4 September 1928 (lihat De avondpost, 04-09-1928). Tampaknya LN Palar ke Belanda sebagai salah satu kader SDAP dari Hindia. Hal ini terlihat dari artikelnya di surat kabar Het volk: dagblad voor de arbeiderspartij, 03-11-1930 yang berjudul Militaire Glorie..
LN Palar sebagai kader SDAP diduga sejak sekolah AMS. Hal inilah yang dapat menjelaskan mengapa LN Palar tidak melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi semisal THS dan RHS karena sudah memandang gerakan SDAP lebih sesuai jalan hidupnya dan telah menyita perhatiannya. Seperti disebutkan di atas, LN Palar pada tahun 1923 pulang dari Belanda (yang diduga LN Palar ke Belanda selepas lulus AMS di Jogja bulan Meui 1923).
Tunggu deskripsi lengkapnya
Sejarah Sociaal Democratische Arbeiders Partij-SDAP di Indonesia dan di Belanda
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar