*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Wilayah Indonesia pada masa ini
adalah wilayah Nusantara yang telah mengalami reduksi hingga tersisa yang
dikuasaii oleh (kerajaan) Belanda. Wilayah sisa Nusantara (Oost Indie) itu
disebut wilayah Hindia Belanda (Nederlandsch Indie). Wilayah Hindia Belanda
inilah yang diklaim oleh para pejuang awal Indonesia (pribumi yang studi di
Belanda) sejak 1917. Dalam hal ini wilayah Hindia Belanda adalah seluruh
Sumatra, Jawa, Sulawesi dan pulau-pulau yang lebih kecil serta Borneo (minus
Borneo Utara) dan Papoea (minus Papoea bagian timur) dan pulau Timor (minus
Timor bagian timur).
Wilayah Nusantara adalah wilayah dimana penduduk
berbahasa daerah dan berbahasa Melayu di kota-kota utama di garis pantai
diantara benua Asia dan benua Australia. Dalam hal ini (dimana lingua franca
bahasa Melayu digunakan) termasuk pantai tenggara benua Asia (Birma,
Semenanjung Malaya, Siam, Kambodja dan Vietnam) serta sebagian wilayah pantai
Tiongkok (hingga ke Canton; termasuk pulau Formosa); dan sebagian pantai utara
Australia (Australia Utara). Pada wilayah yang luas ini (wilayah Nusantara)
berkembang peradaban baru yang berasal dari India (jauh sebelum peradaban
Tiongkok mereduksnya). Sisa peradaban berasal dari India tersebut adalah bahasa
Sanskerta (sebagai lingua franca) dan aksara Pallawa. Dalam perkembangannya
bahasa Sanskerta bercampur dengan berbagai bahasa daerah yang kemudian bahasa
Sanskerta bertransformasi menjadi bahasa Melayu (sebagai lingua franca baru).
Sedangkan siswa peradaban dari India aksara Pallawa juga menagalami transformasi
yang membentuk aksara Batak dan aksara Jawa. Aksara Batak meluas di seluruh
Sumatra hingga Filipina dan Sulawesi, sementara aksara Jawa meluas di seluruh
Jawa hingga pulau-pulau di sebelah timur pulau Jawa (terutama Bali dan Lombok)
serta bagian selatan dari pulau Borneo. Pada wilayah sisa Nusantara (Hindia
Belanda) inilah yang diidentifikasi terdapat perjuangan segenap bangsa hingga
menjadi Indonesia berdasar daerah perjuangan menurut masa.
Lantas
bagaimana sejarah perjuangan segenap bangsa menjadi Indonesia? Seperti disebut di atas, wilayah
perjuangan yang dimaksud adalah sisa Nusantara (Hindia Belanda). Lalu bagaimana
sejarah perjuangan segenap bangsa menjadi Indonesia?? Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.
Sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika
sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh
penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri. Untuk menghindari hal
itu terjadi, sumber utama yang digunakan dalam artikel ini adalah ‘sumber
primer’ seperti surat kabar dan majalah sejaman, foto dan peta-peta. Sumber
buku hanya digunakan sebagai pendukung (pembanding), karena saya anggap buku
juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam
penulisan artikel ini tidak semua sumber disebutkan lagi karena sudah disebut
di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber baru yang disebutkan atau sumber
yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini
hanya untuk lebih menekankan saja*.
Pahlawan Indonesia -
Perjuangan Segenap Bangsa Menjadi Indonesia: Berdasar Daerah Menurut Masa
Tunggu
deskripsi lengkapnya
Perjuangan Segenap Bangsa Menjadi
Indonesia: Suku-Suku (Bangsa) Indonesia
Tunggu
deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap,
penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga
ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat
(1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di
seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel
di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya
jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang
memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia.
Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang
sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar