Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disin
Surat kabar (koran) di Indonesia bukanlah baru. Sejarah surat kabar di Indonesia sejatinya sudah lama. Surat kabar Indonesia bermula dari surat kabar berbahasa Melayu yang dimiliki oleh investor Eropa/Belanda. Jenis surat kabar inilah kemudian yang diteruskan oleh orang Indonesia menjadi surat kabar nasional baik yang berbahasa Melayu maupun bahasa daerah.
Surat kabar (koran) di Indonesia bukanlah baru. Sejarah surat kabar di Indonesia sejatinya sudah lama. Surat kabar Indonesia bermula dari surat kabar berbahasa Melayu yang dimiliki oleh investor Eropa/Belanda. Jenis surat kabar inilah kemudian yang diteruskan oleh orang Indonesia menjadi surat kabar nasional baik yang berbahasa Melayu maupun bahasa daerah.
Surat kabar pertama berbahasa Melayu, 1856 |
Surat
kabar berbahasa Melayu pertama yang investornya pribumi dimulai di Padang. Pada
tahun 1900 Saleh Harahap gelar Dja Endar Moeda mengakuisi surat kabar berbahasa
Melayu Pertja Barat beserta percetakannya. Percetakan Winkeltmaatschappij
(sebelumnya Paul Bauner & Co). Saat akuisisi percetakan Pertja Barat ini,
Dja Endar yang juga editor Pertja Barat langsung pada tahun itu menerbitkan
surat kabar berbahasa Melayu Tapian Na Oelie dan majalah (pembangunan dan
pertanian) dwimingguan Insulinde. Kedua media ini juga dipimpin editor Dja
Endar Moeda. Singkat kata: Dja Endar Moeda adalah investor pertama pribumi di
bidang media. Dja Endar Moeda sebelumnya pernah mengatakan sekolah dan pers
sama pentingnya. Pers juga dapat mencerdaskan bangsa.