*Untuk melihat semua artikel Sejarah Yogyakarta dalam blog ini Klik Disini
Ibukota RI pindah ke Jogjakarta adalah satu hal, sedangkan pembentukan negara-negara federal adalah hal lain lagi. Namun dua hal itu selalu dikaitkan. Itulah latar belakang dilakukannya aksi polisional ke wilatah RI menurut versi Belanda atau agresi militer Belanda oleh para Republiken, Dalam konteks spasial ada dua wilayah kerajaan di Indonesia yang berada dalam balapan: wilayah kerajaan Jogjakarta dan wilayah kerajaan Sumatra Timur. Di dua wilayah yang berseberangan inilah pertarungan politik antara Belanda dan RI paling sengit: Jogjakarta pro RI dan Sumatra Timur pro Belanda.
Ibukota RI pindah ke Jogjakarta adalah satu hal, sedangkan pembentukan negara-negara federal adalah hal lain lagi. Namun dua hal itu selalu dikaitkan. Itulah latar belakang dilakukannya aksi polisional ke wilatah RI menurut versi Belanda atau agresi militer Belanda oleh para Republiken, Dalam konteks spasial ada dua wilayah kerajaan di Indonesia yang berada dalam balapan: wilayah kerajaan Jogjakarta dan wilayah kerajaan Sumatra Timur. Di dua wilayah yang berseberangan inilah pertarungan politik antara Belanda dan RI paling sengit: Jogjakarta pro RI dan Sumatra Timur pro Belanda.
Sidempuan, Bukittinggi dan Jogja (Trouw, 23-11-1948) |
Peristiwa Agresi Militer
Belanda II di ibukota RI di Jogjakarta dan wilayah-wilayah RI lainnya yang
dimulai tanggal 19 Desember 1948 tidak sepenuhnya tanggungjawab Belanda tetapi
juga para pemimpin lokal negara-negara federal juga. Demikian sebaliknya,
reward juga tidak sepenuhnya dimiliki Jogjakarta tetapi juga wilayah-wilayah RI
lainnya terutama di Pantai Barat Sumatra. Bagaimana itu bisa terjadi? Itulah pertanyaannya.
Suatu pertanyaan yang selama ini kurang terinformasikan. Mari kita sarikan
beritanya menurut surat kabar sejaman.