*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bangka Belitung dalam blog ini Klik Disini
Banyak sumber sejarah pada era Pemerintah
Hindia Belanda bahkan yang berasal dari era Portugis dan era VOC. Namun sangat
minim sumber sejarah era sebelumnya. Dari sumber yang terbatas, selain dari
catatan Tiongkok dan Arab, ada teks prasasti dan teks Negarakertagama. Satu
yang menjadi pertanyaan dalam teks Negarakertagama yang ditulis pada tahun 1365
tidak ada nama yang menyebutkan di Bangka dan Belitung. Di Sumatra Selatan sendiri
hanya menyebut nama Palembang saja. Mengapa?
Kakawin Nagarakretagama (Nāgarakṛtâgama) karya Empu Prapañca bisa dikatakan merupakan kakawin Jawa Kuno yang paling termasyhur. Kakawin ini adalah yang paling banyak diteliti pula. Kakawin yang ditulis tahun 1365 ini, pertama kali ditemukan kembali pada tahun 1894 oleh J.L.A. Brandes, seorang ilmuwan Belanda yang mengiringi ekspedisi KNIL di Lombok. Dia menyelamatkan isi perpustakaan Raja Lombok di Cakranagara sebelum istana sang raja itu dibakar oleh tentara KNIL. Judul kakawin ini, Nagarakretagama artinya adalah "Negara dengan Tradisi (Agama) yang suci". Nama "Nagarakretagama" sendiri tidak disebut dalam kakawin tersebut. Pada pupuh 94/2, Prapanca menyebut ciptaannya Deçawarnana atau uraian tentang desa-desa. Namun, nama yang diberikan oleh pengarangnya tersebut malah dilupakan oleh umum. Kakawin itu hingga sekarang biasa disebut sebagai Nagarakretagama. Nama Nagarakretagama tercantum pada kolofon naskah yang digarap Dr. J.L.A. Brandes: "Iti Nagarakretagama Samapta". Rupanya, nama Nagarakretagama adalah tambahan penyalin Arthapamasah pada bulan Kartika tahun saka 1662 (20 Oktober 1740). Nagarakretagama disalin dengan huruf Bali di Kancana. Naskah ini selesai ditulis pada bulan Aswina tahun Saka 1287 (September – Oktober 1365), penulisnya menggunakan nama samaran Prapanca, berdasarkan hasil analisis kesejarahan yang telah dilakukan diketahui bahwa penulis naskah ini adalah Dang Acarya Nadendra, bekas pembesar urusan agama Buddha di istana Majapahit. Dia adalah putra dari seorang pejabat istana di Majapahit dengan pangkat jabatan Dharmadyaksa Kasogatan (pejabat negara urusan agama Buddha). Penulis naskah ini menyelesaikan naskah kakawin Negarakretagama di usia senja dalam pertapaan di lereng gunung di sebuah desa bernama Kamalasana. Hingga sekarang umumnya diketahui bahwa pujangga "Mpu Prapanca" adalah penulis Nagarakretagama (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah teks 1365 Negarakertagama tetapi tidak ada nama disebut di Bangka Belitung? Seperti disebut di atas, teks Negarakerragama dapat dianggap sumber sejarah diantara minimnya sumber sejarah yang ada pada zaman itu. Dalam hal ini di Sumatera Selatan bahkan hanya nama Palembang saja yang disebut. Mengapa? Lalu bagaimana sejarah teks 1365 Negarakertagama tetapi tidak ada nama disebut di Bangka Belitung? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.