Sabtu, 08 April 2023

Sejarah Banyumas (30): Karangkobar dan Dataran Tinggi Dieng di Banjarnegara; Peta Budaya, Peta Geografi, Peta Zaman Kuno


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini

Dimana itu Karangkobar? Jangan tanya dulu. Dimana itu Batur? Juga jangan tanya dulu. Tahukah dimana Dataran Tinggi Dieng? Jika sudah mengetahui Dieng, kita sedang membicarakan Batur dan Karangkobar. Lepas dari pengetahuan kita tentang Dieng, bagaimana sejarah Karangkobar dan Batur? Siapa peduli? Nah, masalahnya utu. Dalam konteks inilah narasi sejarah Karangkobar dan Batur ditulis. Untuk mengingat kembali di wilayah Batur selain Kawasan eksotik air terjun (Curug Mrawu; Tieng Batur), air panas, sumur dan kawah seperti Candradimuka, Sinila, Timbang, Sileri, Sikidang) dan telaga Dringo, Merdada dan Sewiwi, juga ada candi Dwarawati, Arjuna, Bima dan Gatotkaca.

 

Karangkobar sebuah kecamatan di kabupaten Banjarnegara, 26 Km dari kota Banjarnegara. Batas di utara/timur kecamatan Kalibening dan kecamatan Wanayasa; di selatankecamatan Banjarmangu; di barat kecamatan Kalibening. Desa di Karangkobar adalah Ambal, Binangun, Gumelar, Jlegong, Karanggondang, Karangkobar, Leksana, Pagerpelah, Pasuruhan, Paweden, Purwodadi, Sampang dan Slatri. Sementara itu, Batur juga adalah kecamatan di kabupaten Banjarnegara di sebelah utara, 42 Km melalui Karangkobar. Pusat pemerintahan kecamatan Batur di desa Batur. Desa di kecamatan Batur adalah Bakal, Batur, Dieng Kulon, Karangtengah, Kepakisan, Pasurenan, Pekasiran, Sumberejo, Batas-batas wilayah di utara kabupaten Batang; di timur kabupaten Wonosobo; di selatan kecamatan Pejawaran dan Kabupaten Wonosobo; di barat kecamatan Wanayasa. Kecamatan Batur di ketinggian 1.600-2.100 M dpl dengan suhu 14-20 °C siang, 9-12 °C malam (musim kemarau Juli dan Agustus suhu udara dapat mencapai 0 °C di pagi hari dengan embun beku ‘bun upas’ (embun racun menyebabkan kerusakan tanaman). Bentuk topografi seluruh kecamatan Batur dataran tinggi termasuk kawasan Dataran Tinggi Dieng dimana sungai mengalir antara lain Mrawu, Gondang, Dolok, Jawan dan Sigugor. Tenmpo doeloe perkebunan teh dan tembakau, kini kentang, kubis, wortel, cabai. Hutan cemara di lereng-lereng gunung. (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Karangkobar dan Dataran Tinggi Dieng di Banjarnegara? Seperti disebut di atas, ibarat daerah Puncak milik Bandung bagi orang Jakarta (jauh di mata dekat di hati), demikian juga daerah Karangkobar dan Dataran Tinggi Dieng milik Banjarnegara bagi orang Semarang. Satu yang penting tentang Karangkobar dan Dataran Tinggi Dieng di Banjarnegara kita sedang membicarakan peta budaya, peta geografi dan peta zaman kuno. Lalu bagaimana sejarah Karangkobar dan Dataran Tinggi Dieng di Banjarnegara? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Banyumas (29): Baturaden, Wisata Masa Kini, Batoer Tempo Doeloe di Selatan Gunung Slamat; Taman Nasional Sejak 1905


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyumas dalam blog ini Klik Disini

Pada masa ini Barturaden dikenal sebagai daerah wisata pegunungan. Di wilayah Baturaden juga terdapat taman raya. Lokasi kebun raya Baturraden berada di kaki gunung Slamet sebelah selatan, berjarak 17 Km dari kota Purwokerto (2 Km setelah pintu gerbang Wana Wisata Baturraden). Batur Raden sendiri sudah dikenal sejak era Hindia Belanda, tetapi bagaimana di masa lampau, masih kurang terinformasikan. Baturaden diduga sudah dikenal di zaman kuno. Dalam hal ini ‘Batoer’ adalah kata lain untuk ‘Tjandi’.


Baturaden adalah sebuah kecamatan di kabupaten Banyumas. Kecamatan ini berjarak sekitar 7,5 Km dari Kota Purwokerto ke arah utara. Pusat pemerintahannya berada di Desa Rempoah. Kecamatan ini terletak di lereng selatan Gunung Slamet dan merupakan kawasan wisata. Kecamatan Baturaden dikenal sebagai daerah yang sejuk karena berada di ketinggian 300 hingga 3428 m dpl (titik tertinggi di Puncak Gunung Slamet). Istilah Baturraden sendiri berasal dari dongeng yang berkembang di masyarakat. Dahulu kala, ada seorang putra raja ("raden") yang mencintai seorang pembantu ("batur"). Namun oleh kedua orang tuanya tidak disetujui, dan mengakhiri hidupnya di tempat yang kini bernama "Baturraden". Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: di utara gunung Slamet (Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang); di timur kecamatan Sumbang; di selatan Kota Purwokerto; di barat kecamatan Kedungbanteng. Adapun beberapa desa di Baturraden antara lain: Karangmangu, Karangsalam, Karangtengah, Kebumen, Kemutug Kidul, Kemutug Lor, Ketenger, Kutasari, Pamijen, Pandak, Purwosari dan Rempoah. (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Baturaden, destinasi wisata masa kini, batoer tempo doeloe di selatan Slamat? Seperti disebut di atas, wilayah Baturaden sudah dikenal sejak lama, bahkan diduga sudah sedari doeloe dimana terdapat batur. Wilayah Baturaden sejak 1905 dijadikan sebagai taman nasional. Lalu bagaimana sejarah Baturaden, destinasi wisata masa kini, batoer tempo doeloe di selatan Slamat? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.