Kamis, 08 Juli 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (77): Taprobana adalah Borneo; Kapuas, Kahayan, Barito. Mahakam, Kayan, Sugut Pulau Kalimantan

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog Klik Disini 

Pulau Taprobana? Itu nama pulau yang yang diketahui di Eropa, sebagai pulau terjauh di ujung bumi. Anehnya dimana pulau itu berada masih terus diperdebatkan, bahkan hingga ini hari. Sebab tidak diketahui siapa orang Eropa yang sudah kesana. Peta pulau ini ditemukan dalam catatan geografi yang disalin Ptolomeus pada abad ke-2. Pulau Taprobana hanya sekadar nama pulau zaman kuno yang terus disalin hingga generasi Christopher Columbus (akhir abad ke-15).

Pada saat Kristoforus Kolumbus (baca: Christopher Columbus) masih menjajakan proposalnya untuk menembus Lautan Atlantik, semua orang masih pesimis dan bahwa usul itu dianggap keterlaluan. Pesimis itu juga sesuai dengan bait nyanyian lama Lusitana yang berjudul Os Lusiadas: ‘As Armas, e os Baroes assinalados--Que da Occidental praia Lusitana--Por mares nunca d'antes navegados--Passaram ainda alem da Taprobana’. Artinya kira-kira begini dalam bahasa Portugis: ‘Prestasi senjata dan baron termasyhur, dari pantai barat Lusitana, tidak pernah berlayar di laut sebelumnya, telah menembus tidak lebih jauh dari sejauh Taprobana’. Nyanyian menyiratkan bahwa sejauh ini navigasi pelayaran baru sejauh Taprobana. Pada saat itu, ujung dunia adalah (pulau) Taprobana.

Lantas apa hubungannya dengan Sejarah Indonesia? Sementara nama pulau itu belum diketahui posisi GPSnya berada dimana, sejak lama di Eropa dimana pulau itu berada diduga adalah pulau Ceylon (di selatan India) atau pulau Sumatra. Hanya sedikit orang yang meyakini itu, pulau Kalimantan (bukan pulau Ceylon). Salah satu yang yakin pulau Taprobana itu adalah pulau Kalimantan adalah Dhani Irwanto yang dalam artikelnya telah dibuktikannya. Wikipedia sendiri hingga tulisan ini dibuat masih menyebut pulau itu Sri Lanka.  Saya sependapat dengan Dhani Irwanto, akan tetapi bagaimana saya membuktikannya sangat berbeda. Bagaimana bisa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.