*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Tan Malaka berhasil mendapat akta guru. Tan Malaka, guru tetaplah guru.Tan Malaka adalah pahlawan Indonesia yang telah
ditabalkan sebagai Pahlawan Nasional. Seperti guru Soetan Casajangan dan guru
Djamaloeddin, Tan Malaka yang belum lama lulus dari sekolah guru (kweekschool)
di Fort de Kock, malanjutkan studi ke Belanda pada tahun 1913. Tan Malaka
berhasil mendapat akta guru. Tan Malaka, guru tetaplah guru. Tan Malaka tidak
berumur panjang meninggal tahun 1949. Pada tahun 1963, Tan Malaka ditetapkan
sebagai Pahlawan Nasional.
Tan Malaka atau Ibrahim gelar Datuk
Sutan Malaka (2 Juni 1897 – 21 Februari 1949) adalah seorang pejuang
kemerdekaan Indonesia, juga pendiri Partai Murba, dan merupakan salah satu
Pahlawan Nasional Indonesia. Lahir di Suliki, Ayah dan Ibunya bernama HM.
Rasad, seorang karyawan pertanian, dan Rangkayo Sinah, putri orang yang
disegani di desa. Pada tahun 1908, ia didaftarkan ke Kweekschool di Fort de
Kock. Setelah lulus dari sekolah itu pada tahun 1913, mrelanjutkan studi di
Rijkskweekschool. Setelah Revolusi Rusia pada Oktober 1917, ia mulai tertarik
mempelajari paham Sosialisme dan Komunisme. Sejak saat itu, ia sering membaca
buku-buku karya Karl Marx, Friedrich Engels, dan Vladimir Lenin. Friedrich
Nietzsche juga menjadi salah satu panutannya. Saat itulah ia mulai membenci
budaya Belanda dan terkesan oleh masyarakat Jerman dan Amerika. Karena
banyaknya pengetahuan yang ia dapat tentang Jerman, ia terobsesi menjadi salah
satu angkatan perang Jerman. Dia kemudian mendaftar ke militer Jerman, namun ia
ditolak karena Angkatan Darat Jerman tidak menerima orang asing. Setelah
beberapa waktu kemudian, ia bertemu Henk Sneevliet, salah satu pendiri Indische
Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV, yakni organisasi yang menjadi cikal
bakal Partai Komunis Indonesia). Ia lalu tertarik dengan tawaran Sneevliet yang
mengajaknya bergabung dengan Sociaal Democratische-Onderwijzers Vereeniging
(SDOV, atau Asosiasi Demokratik Sosial Guru). Lalu pada bulan November 1919, ia
lulus dan menerima ijazahnya yang disebut hulpactie. (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah Tan Malaka? Seperti disebut di atas, Tan Malaka adalah guru
lulusan sekolah guru (kweekschool) Fort de Kock yang kemudian melanjutkan studi
di bidang keguruan di Belanda. Lalu bagaimana sejarah Tan Malaka? Seperti kata
ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.