Sabtu, 30 Januari 2021

Sejarah Kupang (5): Benteng Belanda-VOC Fredrik Hendrik dan Concordia; Penaklukan Portugis di Pulau Timor dan Pulau Solor

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kupang dalam blog ini Klik Disini

Sejarah awal suatu wilayah (daerah) kurang terinformasikan dan kerap terlupakan. Akan tetapi, sejatinya, sejarah awal itulah peletak dasar ke arah mana selanjutnya sejarah wilayah terkembang. Titik tempat di masa awal di suatu wilayah adalah keberadaan benteng. Fungsi benteng tidak hanya pusat pertahanan, tetapi juga secara defacto telah mewakili wilayah sebagai pusat pemerintahan dan pusat perdagangan. Seperti di wilayah lainnya, hal itulah yang terjadi di wilayah Timor dan sekitar. Singkat kata ada dua benteng zaman kuno yang perlu diketahui dalam sejarah awal wilayah Timor dan sekitar (kini Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Negara Timor Leste): Fort Fredrik Hendrik dan Fort Concordia.

Nama-nama benteng VOC (Belanda) di berbagai tempat mulai dari Banda Aceh, hingga Ameruka Serikat sebagai berikut: Aden, Ahmadabad, Demak, Gresik, Matara, Nagasaki, Palembang, Surabaya, Tegal, Tuticorin, Haruku, Banjarmasin, Patna, Buru, Hila, Saparua eiland, Kanton/Guangzhou, Larike, Ayutthaya, Khum Peam Lvek, Agra, Vengurla, Maputo, Trincomalee, Mannar, Surakarta, Banda Lontar, Kalpitya, Laoutang, Wajer, Lampong Toulang Bauang, Baleshwar, Cossimbazar, Dhaka, Hougly, Cape Comorin, Nagercoil, Cuddalore, Bimlipatam, Conjemere, Draksharam, Golkonda, Kakinada, Palakollu, Parangipettai, Sadras, Rembang, Pekalongan, Sumenep, Al Mukha, Jambi, Al Basrah, Esfahan, Pontianak, Nakhon Si Thammarat, Bharuch, Kets Mandui, Barus, Airbangis, Natal, Indrapura, Hanoi, Kupang, Loji, Dodinga, Gorontalo, Pattani, Tatta, Anomabu, Goeree Island, Sekondi, Fuzhou, Arakan, Banda Aceh, Baghdad, Bande Kong, Sukadana, Banyuwangi, Syriam, Ava, Martaban, Indragiri, Abaqua, Grand Popo, Ouidah, Jaquim, Aneho, Offra, Save, Allada, Badagri, Portudal, Rufisque, Joal-Fadiout, Mount, Cape, Agathon, Benguela, Loango, Soyo, Cabinda, Malembo, Corisco Island, New Castle, Philadelphia, Epe, Arebo, Appa dan lainnya.

Benteng di Kupang disebut benteng Concordia. Benteng ini dibangun di eks lokasi benteng Portugis di dekat muara sungai (di teluk Coepang, pulau Timor). Satu benteng yang kurang terinformasikan dan kerap dilupakan adalah benteng Fredrik Hendrik di pulau Solor. Dari dua benteng inilah sesungguhnya awal sejarah Timor dan sekitar terakumulasi yang terus berevolusi hingga ini hari. Okelah kalau begitu. Bagaimana sejarah benteng Concordia dan benteng Fredrik Hendrik. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Kupang (4): Timor Laut, Antara Pulau Timor dan Pulau Aru; Timor Laoet Kini [Kabupaten] Kepulauan Tanimbar

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kupang dalam blog ini Klik Disini

Tidak hanya Timor Timur (Timor Leste) juga ada Timor Laut. Lantas dimana letak Timor Laut? Tentu saja sudah dilupakan terbenam di dasar laut, karena itu terjadi di masa lampau. Akan tetapi sejarah adalah sejarah, maka sejarah Timor Laoet perlu diangkat kembali sebagai bagian sejarah (pulau) Timor, dari pulau Timor mendapatkan namanya. Namun pada masa kini, Timor Laoet yang namanya sebagai Kepulauan Tanimbar tidak masuk wilayah Nusa Tenggara Timur atau Timor Leste tetapi menjadi masuk wilayah Provinsi Maluku (Kabupaten Kepulauan Tanimbar).

Timor Laoet (kini Kepulauan Tanimbar) merupakan kumpulan pulau-pulau. Pulau terbesar adalah Pulau Yamdena. Pulau-pulau lainnya adalah Pulau Larat, Pulau Selaru, Pulau Sera, Pulau Wuliaru, Nitu, Wotar, Labobar, Molu, Maru dan Fordata. Kota terbesar di Pulau Yamdena adalah Saumlaki. Kota-kota lainnya adalah kota Larat di Pulau Larat. Kota Adaut di Pulau Selaru dan kota Seira di Pulau Sera. Pada tahun 2008 Kabupaten Maluku Barat Daya dimekarkan dengan membentuk Kabupaten Maluku Tenggara Barat dengan ibu kota di Saumlaki (Pulau Yamdena). Pada tahun 2019 nama Kabupaten Maluku Tenggara Barat diubah menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar (sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2019 tentang Perubahan Nama Kabupaten Maluku Tenggara Barat Menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar). Dengan pembentukan kabupaten baru dan perubahan namanya menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar seakan mengingatkan kembali nama Timor Laoet di masa lampau.

Bagaimana sejarah Timor Laoet atau Sejarah (kabupaten) Kepulauan Tanimbar? Satu yang pasti kabupaten Kepulauan Tanimbar masuk wilayah Provinsi Maluku. Tentu saja sejarah kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan nama lama Timor Laoet haruslah dipandang dari dua sisi: sejarah lama Pulau Timor dan sejarah lama Kepulauan Tanimbar. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk ntuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.