Jumat, 08 Oktober 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (159): Terusan Panama 1914 dan Bangkitnya Indonesia Timur; Navigasi Pelayaran Amerika Serikat

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Terusan Panama adalah terobosan besar dalam dunia navigasi pelayaran yang menghubungkan dunia barat dan dunia timur. Terusan Panama mulai dioperasikan pada tahun 1914. Sebelum adanya terusan yang menghubungkan Lautan Atlantik dan Lautan Pasifik ini, navigasi pelayaran dari Amerika/Eropa ke Indonesia (baca: Hindia Timur) melalui Tanjung Amerika Selatan yang dimulai oleh pelaut-pelaut Spnayol (di bawah pimpinan seorang pelaut Portugis) dalam menemukan jalan ke nusantara. Adanya terusan Panama tidak hanya pelayaran dari Amerika Serikat Hindia Belanda (baca: Indonesia) dan sebaliknya tidak hanya lebih murah tetapi menjadi lebih intens.

Terusan Panama adalah terusan yang memotong tanah genting Panama sepanjang 82 Km, memotong Amerika Utara dan Amerika Selatan serta menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik. Terusan ini memotong waktu tempuh kapal laut karena tidak perlu memutar lewat ujung selatan Amerika Selatan. Rencana pembangunan terusan ini sudah mulai muncul pada tahun 1500-an namun baru dibuka pada 15 Agustus 1914. Walaupun pembangunannya dilanda berbagai masalah seperti penyakit malaria, demam kuning, bencana tanah longsor dan kekurangan air, terusan ini telah membantu 800.000 kapal menyeberang sejak pembukaannya atau 12.000 kapal per tahun (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah terusan Panama? Bagaimana dampaknya bagi Indonesia dan apakah dampaknya bagi navigasi pelayaran Amerika Serikat? Yang jelas terusan Panama hingga ini hari masih tetap berfungsi. Lalu bagaimana asal-usulnya. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Menjadi Indonesia (158): Terusan Suez 1869 dan Perkembangan di Indonesia; Sejarah Navigasi Pelayaran Amerika Serikat

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Terusan Suez adalah terobosan besar dalam dunia navigasi pelayaran. Terusan Suez mulai dioperasikan pada tahun 1869. Sebelum adanya terusan yang menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah ini, navigasi pelayaran dari Eropa ke Indonesia (baca: Hindia Timur) melalui Tanjung Pengharapan di Afrika Selatan. Adanya terusan Suez tidak hanya pelayaran dari Eropa ke Hindia Belanda (baca: Indonesia) dan sebaliknya tidak hanya lebih murah tetapi menjadi lebih intens.

Terusan Suez di sebelah barat Semenanjung Sinai, merupakan terusan kapal sepanjang 163 Km yang terletak di Mesir, menghubungkan Pelabuhan Said (BÅ«r Sa'Ä«d) di Laut Tengah atau Laut Mediterania dengan Suez (al-Suways) di Laut Merah. Terusan Suez diresmikan tahun 1869 dan dibangun atas prakarsa insinyur Prancis yang bernama Ferdinand Vicomte de Lesseps. Terusan ini memungkinkan transportasi air dari Eropa ke Asia tanpa mengelilingi Afrika. Sebelum adanya kanal ini, beberapa transportasi dilakukan dengan cara mengosongkan kapal dan membawa barang-barangnya lewat darat antara Laut Tengah dan Laut Merah. Terusan ini terdiri dari dua bagian, utara dan selatan Danau Great Bitter, menghubungkan Laut Tengah ke Teluk Suez.

Lantas bagaimana sejarah terusan Suez? Bagaimana dampaknya bagi Indonesia dan apakah dampaknya bagi navigasi pelayaran Amerika Serikat? Yang jelas terusan Suez hingga ini hari masih tetap berfungsi. Lalu bagaimana asal-usulnya. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.