Rabu, 25 Maret 2020

Sejarah Air Bangis (2): Residen Air Bangis, Pendahulu Residen Tapanoeli; Senja Pantai Teluk Air Bangis, Antara Padang - Sibolga


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Air Bangis dalam blog ini Klik Disini

Sejarah Air Bangis sejatinya memiliki pesona. Namun seringkali terlupakan atau dilupakan. Sejarah Air Bangis haruslah dilihat sebagaimana aslinya, keindahannya tempo doeloe (ibarat pepatah: First Love Never Die). Oleh karenanya, sejarah Air Bangis jangan pula hanya dianggap sebagai (sekadar) awal sejarah Tapanoeli dan juga jangan pula sejarah Air Bangis hanya dianggap sebagai (sekadar) akhir sejarah Sumatra Barat. Sejarah Air Bangis di Sumatra Barat haruslah dilihat sebagai senja terindah di pantai antara Padang (ibu kota Residentie West Sumatra) dan Sibolga (ibu kota Residentie Tapanoeli).

Air Bangis (Peta 1724 dan Peta 1835)
Memahami sejarah (masa lampau) seringkali berbeda dengan apa yang terlihat sekarang. Apa yang terlihat sekarang tidak menjadi alasan untuk menghilangkan (fakta) sejarah dan kemudian membentuk (mengarang) sejarah baru. Para ahli sejarah seringkali tergoda oleh order politik (rezim tertentu). Para ahli sejarah kerap memotong waktu sejarah (cut of date) untuk menghilangkan sejarah yang mendahuluinya. Persoalan ini kerap terjadi di area abu-abu, seperti di Laut Cina Selatan, Negara Bagian Texas atau area tertentu lainnya yang kemudian menjadi sengketa. Persoalan ini juga, meski tidak ada konflik, pada area yang lebih kecil atau area sempit terutama di wilayah pantai atau di wilayah perbatasan misalnya Padang, Medan, Jakarta dan Surabaya adakalanya para ahli sejarah adakanya terbawa pada cara mengalisis dan sudut pandang. Para ahli sejarah seharusnya bersifat akademik (netral) dan tidak hanya dari satu sudut pandang. Situasi dan kondisi (lampau) tidak selalu kongruen dengan situasi dan kondisi terbaru (kini). Tetapi sejarah tetaplah sejarah. Sejarah adalah narasi fakta dan data.

Sejarah administrasi (wilayah) Air Bangis dimulai pada era Hindia Belanda (ketika Pemerintahan Hindia Belanda di Batavia telah membentuk pemerintahan di Zuid Sumatra yang beribu kota Palembang. Dalam hal ini, pembentukan residentie baru dengan ibu kota di Air Bangis dilakukan terkait perluasan pengadministrasian wilayah di pantai barat Sumatra (Sumatra’s Westkust). Tiga residentie yang sudah dibentuk di pantai barat Sumatra adalah Padangsche Benelanden, Bengkoelen dan Padangsche Bovenlanden. Lantas mengapa nama residentienya disebut Air Bangis? Itulah pertanyaannya. Untuk menambah pengetahuan, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.