*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bisnis di Indonesia di blog ini Klik Disini
Produk dagangan utama VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) berfokus pada rempah-rempah dari Nusantara, yang sangat langka dan berharga di Eropa pada abad ke-17 dan ke-18. VOC memonopoli perdagangan komoditas ini untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Produk dagangan utama VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) pada era kejayaannya berfokus pada komoditas bernilai tinggi dari Asia, terutama rempah-rempah. Tujuan utama VOC didirikan adalah untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah ini di pasar Eropa. Produk dagangan utama tersebut meliputi: Cengkeh: Salah satu rempah paling berharga yang banyak ditemukan di Kepulauan Maluku (Ambon, Saparua, Hitu). Pala dan Fuli (bunga pala): Komoditas eksklusif dari Kepulauan Banda yang sangat diburu di Eropa. Lada: Rempah penting lainnya yang diperdagangkan dari berbagai wilayah di Nusantara. Kayu manis: Rempah yang juga memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar global. Kopi dan Teh: Komoditas yang kemudian menjadi penting seiring berjalannya waktu dan permintaan pasar Eropa. Selain rempah-rempah dari Nusantara, VOC juga memperdagangkan produk lain dari seluruh Asia dalam jaringan perdagangannya, termasuk: Tekstil dan Kapas dari India Mughal. Sutra dan Porselen dari Tiongkok Qing. Perak dan Tembaga dari Jepang, yang digunakan sebagai alat tukar untuk berdagang dengan India dan Tiongkok. VOC menggunakan kekuatan militer dan perjanjian monopoli untuk mengamankan pasokan komoditas ini, memastikan harga tetap tinggi di Eropa dan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan (AI Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah produk dagang dari Batavia ke Eropa awal era VOC? Seperti disebut di atas, yang dikutip dari AI Wikipedia apakah begitu adanya? Yang jelas sejarah adalah narasi fakta dan data. Lalu bagaimana sejarah produk dagang dari Batavia ke Eropa awal era VOC? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
