Minggu, 18 April 2021

Sejarah Filipina (8): Sejarah Asal Usul Etnik Bangsa Moro di Pulau Mangindanao; Orang Moor di Filipina, dari Muar hingga Morotai

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Filipina dalam blog ini Klik Disini

Asal usul orang (bangsa) atau etnik Moro di Filipina khususnya di pulau Mindanao dan pulau-pulau di sekitar, sama dengan proses asal-usul etnik Melayu di Semenanjung dan di Borneo utara, etnik Banjar di Kalimantan selatan dan etnik Kutai di Kalimantan Timur serta etnik Manado di Sulawesi Utara. Etnik-etnik tersebut terbentuk karena kehadiran orang asing (mix population). Namun sedikit berbeda dengan etnik yang sudah terbentuk lebih awal di zaman kuno di pedalaman seperti etnik Minahasa di Sulawesi Utara, berbagai golongan etnik Dayak di Kalimantan dan etnik Batak di bagian utara pulau Sumatra.

Pada masa ini orang Moro juga disebut bangsa Moro atau etnik Moro. Bangsa Moro yang dimaksud biasanya merujuk pada bangsa Moro, penduduk yang mendiami wilayah bagian selatan Filipina, utamanya di pulau Mindanao, pulau Palawan, kepulauan Sulu, dan pulau Basilan. Sebelum pengaruh Spanyol muncul di Filipina yang juga menjadi sebab munculnya Katolik, penduduk Filipina sudah banyak yang beragama Islam di berbagai pulau terutama di tiga pulau besar yang subur di Mindanao, Panay dan Luzon. Misionaris Spanyol yang bermula di Zebu dan kemudian ke Panay dan akhirnya Manila menjadi sebab penduduk yang pagan beragama Katolik dan juga penduduk yang sudah beragama Islam menjadi Katolik, Dalam perkembangannya penduduk Filipina yang beragama Islam memusat di Mindanao dan pulau-pulau di selatannya ke arah Borneo. Penduduk beragama Islam inilah yang diidentifikasi atau mengidentifikasi diri sebagai bangsa (etnik) Moro.

Lantas bagaimana sejarah asal usul bangsa (etnik) Moro di pulau Mangindanao? Seperti disebut di atas etnik Moro termasuk etnik yang terbentuk belakangan, seperti halnya etnik Banten, etnik Betawi dan etnik Cirebon di pantai utara Jawa. Lalu apa keutamaan etnik Moro dalam sejarah Asia Tenggara, khususnya di Filipina? Satu yang jelas, etnik ini sudah beragama Isla jauh sebelum kehadiran bangsa Spanyol memperkenalkan Katolik. Orang-orang Moor tersebar dari Muar di Semenanjung hingga Morotai di Maluku. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Filipina (7): Sejarah Pulau Panay di Filipina; Nama Panai di Sungai Barumun Sumatra (Tapanuli) dan Pulau Ceylon, India

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Filipina dalam blog ini Klik Disini 

Pulau Panay adalah salah satu pulau besar (berbentuk segi tiga) di wilayah bagian tengah Filipina (bagian barat Visayas). Pulau Panay ini juga disebut (provinsi) Catanduanes. Catanduanes). Tempo doeloe nama Panay juga diasosiasikan dengan nama Poni (kini Brunai). Disebutkan tempo doeloe nama pulau adalah Simsiman penduduk asli berada di tepi sungai Ulian. Dalam suatu tulisan Spanyol (1907) yang berdasarkan pengetahuan lisan penduduk berjudul Maragtas disebutkan kedatuan Madja didirikan setelah sepuluh datu meninggalkan Borneo dan mendarat di Pulau Panay.

Pulau Panay adalah pulau terbesar keenam di Filipina. Panjang pulau kira-kira 100 mil. Secara administratif, pulau ini terbagi menjadi empat provinsi, yaitu Aklan, Antique, Capiz, dan Iloilo yang kesemuanya termasuk dalam Western Visayas Region. Lokasi pulau adalah di sebelah tenggara pulau Mindoro dan di sebelah barat laut Negros yang dipisahkan oleh Selat Guimaras. Antara Negros dan pulau Panay terdapat provinsi-pulau Guimaras. Di sebelah utara Panay adalah Laut Sibuyan dan kepulauan Romblon; di sebelah barat daya adalah Laut Sulu dan Teluk Panay. Sungai terpanjang di pulai ini adalah Pulau Panay dan bagian tetinggi dari pulau ini adalah gunung Madja (1.117 meter). Kota terbesar di pulau ini adalah Iloilo.

Lantas bagaimana sejarah Pulau Panay? Satu yang penting ketika orang Spanyol semasa Miguel López de Legazpi memindahkan koloni mereka dari Cebu ke Panay pada tahun 1569 setelah orang-orang Portugis menyerang Zebu. Orang-orang Spanyol kemudian dari koloni di Panay menyerang Luzon (di Manila) dan mendudukinya pada tanggal 8 Mei 1570. Lalu bagaimana sejarah pulau Panay? Nama Panay juga ditemukan di Tapanuli, Sumatra Utara dan dan nama Panay juga ditemukan di pulau Ceylon. Bagaimana bisa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.