Rabu, 06 Mei 2020

Sejarah Bogor (46): Sempur dan Lebak Kantin; Kampong Tua Pondok Sempoer dan Kampong Kantin Berada di Bawah Kantin


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bogor dalam blog ini Klik Disini

Sempur dan Lebak Kantin ibarat dua sisi koin. Tidak terpisahkan satu sama lain. Kedua area ini berada di satu lembah yang dipisahkan oleh sungai Ciliwung. Oleh karena itu ‘mereka’ tetap terikat hingga ini hari sebagai satu kelurahan: Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Keterikatan mereka sebagai satu wilayah bukanlah baru-baru ini, tetapi, bahkan sejak jaman kuno, sejak namanya secara geografis diidentifikasi dengan nama Pondok Sempoer (1701) .

Sempur Tempo Doeloe (Peta 1701 dan Lukisan 1772)
Saya kenal betul dengan wilayah (kelurahan) Sempur ini, paling tidak pada awal tahun 1980an saya kerap berkunjung ke asrama Ekasari dan asrama Felecia yang berada di tanjakan (koridor) antara lapangan Sempur di bawah dan taman Kencana di atas. Area Sempur ini berbatasan di hulu sungai dengan Kebun Raya dan ke arah selatan bisa menuju Warung Jambu. Tidak hanya itu dari area (lapangan) Sempur juga bisa akses ke jalan Sudirman melalui jembatan gantung. Sebelum adanya jembatan-jalan (jalan Harupat) pada era Pemerintah Hindia Belanda, jauh sebelumnya di era VOC sudah dihubungkan dengan jembatan gantung yang dibangun oleh pemilik lahan.

Sempur dan Lebak Kantin bukanlah kampong biasa, meski belakangan ini terkesan biasa-biasa saja. Kampong Sempur dengan nama awal kampong Pondok Sempoer adalah termasuk salah satu kampong tertua di Kota Bogor (luar biasa). Sementara kampong Lebak Kantin adalah bagian dari kampong Sempur di sisi barat sungai yang berbatasan dengan kantin (ruang makan para prajurit) di garnisun militer (jalan Sudirman yang sekarang). Kantin ini kemudian relokasi ke area Zeni. Namun area di bawah kantin kadung disebut Lebak Kantin (luar biasa hingga ini hari namanya tetap eksis). Untuk menambah pengetahuan, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.