*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Cerita pendek (cerpen) Indonesia adalah bagian penting dari khazanah sastra nasional, menampilkan beragam tema mulai dari realitas sosial, kisah cinta, hingga cerita rakyat legendaris. Mohammad Kasim dikenal sebagai bapak cerita pendek (cerpen) Indonesia, salah satu tokoh sastra Indonesia yang penting, terutama dalam memelopori penulisan cerpen di tanah air. Cerpen adalah salah satu media pengayaan bahasa Indonesia.
Mohamad Kasim Dalimunte lahir di Muara Sipongi, Sumatera Utara, pada tahun 1886. Mohamad Kasim digolongkan sebagai sastrawan Indonesia periode awal. Karya-karyanya sebagian besar adalah cerpen. Mohamad Kasim juga menulis novel, Muda Teruna, sebuah novel yang diterbitkan pada tahun 1922. Pada tahun 1924 Balai Pustaka mengadakan perlombaan mengarang untuk bacaan anak-anak yang mana Mohamad Kasim menjadi pemenang dengan karya Pemandangan dalam Dunia Kanak-Kanak (diterbitkan tahun 1928). Bertengkar dan Berbisik adalah judul kumpulan cerita pendek yang terbit pada tahun 1929. Bual di Kedai Kopi adalah juga sebuah judul kumpulan cerpen yang terbit pada tahun 1930. Dia juga menerjemahkan karya asing yang berjudul Niki Bahtera terjemahan dari In Woelige Dagen. Mohamad Kasim telah menerbitkan beberapa buku. Koleksi kisah pendeknya yang berjudul "Teman Doedoek" dianggap sebagai koleksi cerita pendek modern pertama dalam sastra Indonesia. Mohamad Kasim dikenal sebagai bapak cerita pendek (cerpen) Indonesia. Kumpulan cerpennya, Teman Duduk (1936) diakui sebagai kumpulan cerpen pertama yang terbit di Indonesia. Setelah kemerdekaan, karya Pemandangan dalam Dunia Kanak-Kanak diubah menjadi Si Samin (Wikipedia).
Lantas bagaimana sejarah Mohamad Kasim, Bapak Cerpen Indonesia? Seperti disebut di atas, Mohamad Kasim lahir di Tapanuli Selatan, pelopor cerita pendek (cerpen) Indonesia yang menjadi salah satu media pengayaan Bahasa Indonesia. Mohamad Kasim sendiri adalah salah satu dalam deretan para sastrawan Asal Tapanuli Selatan sejak tempo doeloe (1862). Lantas bagaimana sejarah Mohamad Kasim, Bapak Cerpen Indonesia? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
