*Untuk melihat semua artikel Sejarah Tata Kota di Indonesia di blog ini Klik Disini
Kota Ambon sejatinya salah satu kota tua di
Indonesia. Kota Ambon sudah eksis sejak era Portugis sebagai pusat perdagangan
dimana pelaut/pedagang Portugis membangun benteng. Benteng yang disebut Fort
Victoria ni direbut pelaut-pelaut Belanda tahun 1605. Sejak ini diduga kuat
kota Ambon semakin tumbuh dan semakin berkembang.
Setelah Portugis datang pada 1513 M sebagai pendatang Eropa pertama, sekitar tahun 1575, penguasa Portugis mengerahkan penduduk di sekitarnya untuk membangun Benteng Kota Laha atau Ferangi yang diberi nama Nossa Senhora de Anunciada di Dataran Honipopu. Dalam pembangunannya, masyarakat pekerja mendirikan perkampungan yang disebut soa, yakni kesatuan kekerabatan berupa keluarga luas terbatas seperti Kilang, Ema, Soya, Hutumuri, Halong, Hative, Selale, Urimessing, dan Batu Merah yang menjadi dasar Kota Ambon karena di dalam perkembangan selanjutnya masyarakat tersebut sudah menjadi masyarakat geneologis teritorial yang teratur. Setelah Belanda berhasil menguasai Kepulauan Maluku dan khususnya Ambon dari kekuasaan Portugis, benteng Nossa Senhora de Anunciada direbut pada tahun 1605 M dan dijadikan pusat pemerintahan kolonial dan diberi nama Victoria. Benteng ini dilanda gempa hebat dan rusak parah, lalu direnovasi dan diberi nama ulang Nieuw Victoria. Meskipun nama barunya Nieuw Victoria, benteng ini lebih dikenal rakyat setempat sebagai Benteng Victoria hingga sekarang. (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah tata kota Ambon masa ke masa? Seperti disebut di atas, kota Ambon terbilang kota yang terbentuk sejak doeloe, bahkan semasa Portugis dan semakin berkembang pada era VOC/Belanda. Lalu bagaimana sejarah tata kota Ambon masa ke masa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.