Senin, 01 April 2024

Sejarah Padang Lawas (13):Kilas Balik Soal Prasasti-Prasasti Sejak Abad ke-7; Minanga, Sriwijaya, Panai dan San-fo-ts'i hingga Aru


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Padang Lawas dalam blog ini Klik Disini

Setiap wilayah memiliki sejarah masing-masing termasuk sejarah wilayah Padang Lawas. Pada masa ini di wilayah Padang Lawas ditemukan banyak candi. Sebagian sudah dipugar dan sebagian yang lain masih berupa reruntuhan yang tidak pernah dipikirkan. Sementara di wilayah lain hanya secuil sisa kepurbakalan begitu banyak perhatian, sebaliknya di wilayah Padang Lawas begitu banyak candi yang terlantar. Mengapa? Apakah karena sejarahnya kurang terinformasikan? Candi adalah satu hal, prasasti adalah hal lain, dan catatan dari Tiongkok dan Eropa adalah hal lain lagi.


Nama Padang Lawas sudah dikenal sejak lama. Sejak era Republik Indonesia, afdeeling Padang Sidempoean di Zuid Tapanoeli pada era Pemerintah Hindia Belanda dijadikan sebagai kabupaten dengan nama Kabupaten Tapanuli Selatandi Provinsi Sumatera Utara. Setelah sebelumnya pada tahun 1998 dimekarkan dengan membentuk Kabupaten Mandailing Natal, lalu pada 2007 Kabupaten Tapanuli Selatan dimekarkan kembali dengan membentuk Kabupaten Padang Lawas dengan ibu kota di Sibuhuan dan Kabupaten Padang Lawas utara dengan ibu kota di Gunung Tua. Situs arkeologi Padang Lawas di dua kabupaten ini sangat banyak yang umumnya berupa percandian. meliputi Kecamatan Barumun, Kecamatan Barumun Tengah, dan Kecamatan Sosopan, Kecamatan Batang Onang, Kecamatan Padang Bolak, Kecamatan Padang Bolak Tenggara dan Kecamatan Portibi. Candi-candi tersebut berada di hulu daerah aliran sungai Barumun (sungai Batang Pane, sungai Aek Sirumambe dan sungai Sangkilon).

Lantas bagaimana sejarah kilas balik prasasti-prasasti sejak abad ke-7? Seperti disebut di atas wilayah Padang Lawas di Tapanuli Bagian Selatan terdapat banyak peninggalan kepurbakalaan seperti candi. Suatu peninggalan yang dapat dijelaskan dari prasasti-prasasti yang berasal dari abad ke-7 yang dihubungkan dengan nama-nama Minanga, Sriwijaya, Panai, San-fo-ts'i, Aru hingga Padang Bolak. Lalu bagaimana sejarah kilas balik prasasti-prasasti sejak abad ke-7? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link   https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982