*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Apakah
bahasa Jawa berbeda dengan bahasa Sunda? Menurut pengakuan orang Sunda berbeda
bahasa mereka dengan bahasa orang Jawa. Meski begitu banyak persamaannya.
Okelah. Bahasa yang mana yang lebih dahulu terbentuk? Apakah bahasa Jawa
sebagai bahasa induk atau sebaliknya yang menjadi bahasa induk adalah bahasa
Sunda? Pertanyaan tersebut tentulah diperlukan penyelidikan sejarah?
Bahasa Sunda adalah sebuah bahasa
dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini
umumnya ditutrkan oleh penduduk bersuku Sunda di wilayah bagian barat pulau
Jawa. Bahasa Sunda juga dituturkan oleh diaspora Sunda di beberapa wilayah lain
di Indonesia dan di luar Indonesia dengan jumlah penutur setidaknya 42 juta
orang pada tahun 2016. Dialek (basa wewengkon) bahasa Sunda beragam. Para pakar
bahasa biasanya membedakan enam dialek yang berbeda. Dialek-dialek ini adalah: Dialek
Barat (Banten, sebagian barat Kabupaten Bogor khususnya wilayah Jasinga Raya,
dan sebagian barat Kabupaten Sukabumi); Dialek Utara (Kabupaten Bogor, Kota
Bogor, Kabupaten Karawang, sebagian timur Kabupaten Bekasi, Kabupaten
Purwakarta, dan Kabupaten Subang); Dialek Selatan (Kota Bandung, Kota Cimahi,
Kota Tasikmalaya, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kabupaten
Sumedang, Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya, dan
Kabupaten Sukabumi); Dialek Tengah Timur (Kabupaten Majalengka, Kabupaten
Indramayu bagian selatan, dan sebagian barat Kabupaten Kuningan.); Dialek Timur
Laut (Kabupaten Kuningan, sebagian barat Kabupaten Brebes, dan sebagian selatan
Kabupaten Cirebon); Dialek Tenggara (Kota Banjar, Kabupaten Ciamis, Kabupaten
Pangandaran, dan sebagian timur dan utara Kabupaten Cilacap khususnya Kecamatan
Dayeuhluhur serta Dusun Cijurig di Kabupaten Banyumas) (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah bahasa Sunda? Seperti disebut di atas, bahasa Sunda kini terdiri dari beberapa
dialek dan bahasa Sunda, meski berbeda tetapi juga memiliki persamaan dengan
bahasa Jawa. Lalu bagaimana sejarah bahasa Sunda? Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.