Jumat, 11 Agustus 2023

Sejarah Mahasiswa (12): Sorip Tagor Dokter Hewan Pertama, Lulus di Rijksveeartsenij School di Utrecht, 1920; J. A. Kaligis, 1922


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Mahasiswa dalam blog ini Klik Disini 

Kesalahan yang terus diulang akan menjadi kebenaran sejarah. Data dan fakta sejarah sulit diubah. Namun interpretasi terhadap data dan fakta bisa berbeda. Namun semua itu sangat tergantung dari ketersediaan data, akurasi data dan kelengkapan data. Sejarah adalah narasi fakta dan data. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, sejarah seharusnya memiliki permulaan. Jika sejarawan gagal memberikan bukti catatan tertulis, setiap orang bahkan oleh penduduknya sendiri akan menciptakan imajinasi sendiri.


Pada tahun 1820 RA Coppicters, dokter hewan Belanda datang ke Hindia menangani hewan-hewan yang penting bagi pemerintah. Lembaga pemerintah urusan kedokteran hewan dibentuk tahun 1841 (Veeartsenijkundige Dienst) kemudian berubah menjadi (Burgerlijke Veeartsenijkundige Dienst) tahun 1853. Periode 1853–1869, hanya tiga dokter hewan melayani seluruh Jawa. Pada tahun 1869, dua dokter hewan ditempatkan di di Sumatra dan di Sulawesi. Sekolah dokter hewan pribumi Inlandsche Veeartsen School (IVS) diddirikan di Surabaya tahun 1861 dipimpin Dr J van der Weide (lama studi dua tahun). IVS ditutup tahun 1875. Hanya menghasilkan delapan dokter hewan pribumi elama sembilan tahun. Pada 1875–1880, pendidikan dilakukan dalam bentuk magang pada dokter hewan pemerintah. Ada sembilan pemuda magang pada tujuh orang dokter hewan pemerintah; delapan di antaranya diluluskan tahun 1880. Tak berselang lama, wabah penyakit hewan melanda, sampar sapi tahun 1875, antraks 1884, surra 1886, dan mulut/kuku 1887. Pada tahun 1884 dibentuk Nederland-Indische Vereeniging voor Diergeneeskunde. Pada tahun 1908, didirikan Veeartsenijkundig Laboratorium untuk menangani wabah sampar sapi. Di laboratorium ini juga dibuka pendidikan dokter hewan pribumi selama empat tahun (Cursus tot Opleiding van Inlandsche Veearstsen). Dua siswa pertamanya merupakan lulusan sekolah pertanian diterima di kelas tiga. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Sorip Tagor, dokter hewan pertama Indonesia, lulus di Rijksveeartsenij School di Utrecht, 1921? Seperti disebut di atas, nama Sorip Tagor lulus 1921 kurang pepuler, yang popular adalah JA Kaligis lulus 1922. Sorip Tagor adalah kakek Desty/Risty Tagor dan Destri Tagor (istri Setya Novanto, mantan ketua DPR). Lalu bagaimana sejarah Sorip Tagor, dokter hewan pertama Indonesia, lulus di Rijksveeartsenij School di Utrecht, 1921? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Mahasiswa (11):TanMalaka Ibrahim gelar Datoek Soetan Malaka Lahir di Soeliki dan Soetan Casajangan; Guru Tetaplah Guru


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Mahasiswa dalam blog ini Klik Disini

Tan Malaka berhasil mendapat akta guru. Tan Malaka, guru tetaplah guru. Seperti guru Soetan Casajangan dan guru Djamaloeddin, Tan Malaka yang belum lama lulus dari sekolah guru (kweekschool) di Fort de Kock, malanjutkan studi ke Belanda pada tahun 1912. Lantas bagaimana sejarah Tan Malaka? Sebenarnya, tidak terinformasikan seluruhnya.

Tan Malaka atau Ibrahim gelar Datuk Sutan Malaka (lahir Juni 1897 adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia, juga pendiri Partai Murba, dan merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Lahir di Suliki, Ayahnya bernama HM Rasad, seorang karyawan pertanian. Pada tahun 1908, ia didaftarkan ke Kweekschool di Fort de Kock. Setelah lulus dari sekolah itu pada tahun 1913, melanjutkan studi di Rijkskweekschool di Haarlem Belanda. Setelah Revolusi Rusia pada Oktober 1917, tertarik mempelajari paham Sosialisme dan Komunisme. Sejak saat itu, ia sering membaca buku-buku karya Karl Marx, Friedrich Engels, dan Vladimir Lenin. Saat itulah ia mulai membenci budaya Belanda dan terkesan oleh masyarakat Jerman dan Amerika. Dia kemudian mendaftar ke militer Jerman, namun ia ditolak karena Angkatan Darat Jerman tidak menerima orang asing. Ia bertemu Henk Sneevliet, salah satu pendiri Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) organisasi yang menjadi cikal bakal Partai Komunis Indonesia. Ia lalu tertarik dengan tawaran Sneevliet yang mengajaknya bergabung dengan Sociaal Democratische-Onderwijzers Vereeniging (SDOV, atau Asosiasi Demokratik Sosial Guru). Lalu pada bulan November 1919, ia lulus dan menerima ijazahnya yang disebut hulpactie. (Wikipedia).

Lantas bagaimana sejarah Tan Malaka, Ibrahim gelar Datoek Soetan Malaka lahir di Soeliki dan Soetan Casajangan? Seperti disebut di atas, narasi sejarah Tan Malaka tidak sepenuhnya terinformasikan. Hanya merahnya saja, lupa ketika kunung dan masih hijau. Guru tetaplah guru. Lalu bagaimana sejarah Tan Malaka, Ibrahim gelar Datoek Soetan Malaka lahir di Soeliki dan Soetan Casajangan? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.