*Untuk
melihat semua artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini
Wilayah Rawamangun tempoe doeloe tidaklah seluas Rawamangun yang sekarang. Wilayah Rawamangun tempo doeloe bahkan berbatasan dengan wilayah Rawasari di sebelah utara dan wilayah Rawabangke di sebelah selatan. Jauh sebelumnya wilayah ini dikenal, terdapat tiga rawa dimana kemudian terbentuk kampong Rawasari, kampong Rawabangke dan kampong Rawamangoen.
Wilayah Rawamangun tempoe doeloe tidaklah seluas Rawamangun yang sekarang. Wilayah Rawamangun tempo doeloe bahkan berbatasan dengan wilayah Rawasari di sebelah utara dan wilayah Rawabangke di sebelah selatan. Jauh sebelumnya wilayah ini dikenal, terdapat tiga rawa dimana kemudian terbentuk kampong Rawasari, kampong Rawabangke dan kampong Rawamangoen.
Bataviaasch nieuwsblad, 01-03-1937 |
Lantas apa pentingnya sejarah Rawamangun? Nah,
itu dia. Sepintas terkesan tidak penting, tetapi paling tidak Rawamangun masih
meninggal situs lama yang masih eksis hingga ini hari, yakni lapangan golf
pertama di Indonesia yang dibangun dan diresmikan tahun 1937. Yang lebih
penting dari itu, mengenal sejarah Rawamangun akan lebih mengenal sejarah
Jakarta keseluruhan. Sejaraj Jakarta tidak hanya seputar Monas. Untuk menambah
pengetahuan, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
Peta 1890 |
Kampong Rawamangoen: Antara Rawabangke dan Rawasari
Bayangkan di jaman kuno, dimana kira-kira berada
Rawamangun yang sekarang. Rawaamngun sudah pasti rawa besar, karena itu kampong
yang didirikan dekat rawa itu disebut kampong Rawamangoen. Secara teoritis, dalam
hal ini, nama rawa lebih dahulu disebut Rawamangoen baru kemudian muncul nama
kampong yang disebut kampong Rawamangoen. Lantas dimana posisi GPS kampong
Rawamangoen tersebut?
Peta 1724 |
Peta Lahan (Peta 1774) |
Peta 1824 |
Peta 1840 |
Peta 1890 |
Dengan semakin ramainya dari Senen ke Pulo Gadoeng melalui kampong
Rawamangoen, celakanya dimana terdapat kampong Rawamangoen telah dibentuk (diidentifikasi
sebagai) area dengan nama Kayu Putih. Sementara sisa area Rawamangoen tetap disebut
Rawamangoen. Nama kampong Rawamangoen lambat laun lenyap dan yang muncul ke
permukaan adalah naman area/kawasan Rawamangoen. Sisa area/kawasan Rawamangoen
yang tempo doeloe sangat luas hanya (tinggal) sebatas kelurahan Rawamangoen
yang sekarang.
Nama kampong Rawamangoen sudah lama hilang. Yang
ada adalah nama area yang juga disebut dengan Rawamangoen. Area Rawamangoen
tampaknya masih terus akan menyusut. Ini dimulai dengan memgembangkan kanal
baru dengan membuat saluran baru dari kanal terusan di sekitar Matraman. Kanal
baru ini dialirkan ke arah utara di Oetan Kajoe dan kemudian dibelokkan ke arah
barat melalui Rawa Sari (lalu kanal ini masuk lagi ke kanal Soenter). Kanal
baru berfungsi sebagai irigasi dan juga berfungsi sebagai drainase. Dampaknya
sebagian rawa di area Rawa Mangoen di sekitar Oetan Kajoe dan area Rawa Sari
mengering sehingga dikapitalisasi sebagai lahan pertanian baru. Lalu terbentuk
kampong Oetan Kajoe.
Sejak
dibukanya pertanian oleh orang-orang Belanda di sekitar kampong Oetan Kajoe
lalu dibangun jalan dari (kampong) Salemba Tengah yang menjadi cabang jalan
menuju Rawa Sari. Jalan baru ini dari Salemba Tengah ke arah timur melalui
Pasar Genjing yang sekarang hingga (hanya sampai) ke kampong Oetan Kajoe. Lalu
area sekitar kampong Oetan Kajoe ini diidentifikasi sebagai area.kawasan Oetan
Kajoe (pemekaran dari area Rawa Mangoen). Catatan: jalan by pass (jalan DI Panjaitan/jalan
Ahmad Yani yang sekarang belum terbentuk.
Seperti dapat di lihat pada Peta 1890 di atas
hanya ada dua jalan akses ke area Rawa Mangoen yakni melalui jalan Rawasari dan
kampong Makassae di sisi utara dan melalui jalan Oetan Kajoe di sisi selatan.
Namun dalam perkembangannya yang menjadi akses utama ke area Rawa Mangoen
adalah melalui Oetan Kajoe dari Struisrijk (Salemba, UI yang sekarang). Sejauh ini
area Rawa Mangoen masih terpencil (karena jalan akses hanya sampai Oetan
Kajoe).
Area Rawamangoen adalah wilayah
perkampongan.Wilayahnya yang basah dan berawa menyebabkan area Rawamengoen
tidak menjadi urban tetapi wilayah rural yang cukup dengan kota (urban). Tidak
banyak peristiwa penting atau situs besar ditemukan di area Rawamangoen.
Sebagai kawasan pedesaan yang dekat dengan urban, perkampongan di area
Rawamangoen justtru kerap menjadi sasaran perampokan. Area Rawamangoen boleh
dikatakan, satu-satunya akses melalui Salemba dan Oetan Kajoe (jalan raya hanya
sampai di Oetan Kajoe).
Kanal Rawamangoen (Peta 1903) |
Pada tahun 1937 area Rawamangoen mulai terkenal
sehubungan dengan selesainya lapangan golf modern (yang pertama). Lapangan golf
ini sangat luas dan memiliki banyak hole. Lapangan golf ini menjadi semacam
rest area yang cukup dekat dari kota (yang sangat sibuk bau dan berdebu). Akses
menuju lapangan golf ini tetap menggunakan jalur lama dari Salemba Tengah dan
Oetan Kajoe).
Permainan
golf sudah sejak lama dilaksanakan di Batavia (bahkan lebih dulu dari sepak
bola). Pada tahun 1911 klub gol Batavia BGC menyelenggarakan kejuaraan golf dengan
mengundang tim Semarang dan Soerabaja (lihat Het nieuws van den
dag voor Nederlandsch-Indie, 18-04-1911). BGC terus melakukan konsolidasi
organisasi seiring dengan perkembangan permainan golf dengan peminat yang terus
meningkat. Dukungan dari para ekspatriat dari Eropa, Amerika dan Jepang mulai
memikirkan lapangan golf yang refresentatif. Lapangan golf di Manggarai sudah tidak
optimal (terlalu sempit).
Dalam rapat tahunan
Batavia Golf Club tahun 1927 muncul ide pembangunan lapangan yang baru
(Bataviaasch nieuwsblad, 18-02-1927). Dengan adanya gagasan baru ini maka di
Batavia, lapangan golf akan pindah untuk yang ketiga. Lapangan golf pertama
(1872) berada di Koningsplein (sekitar Lapangan Monas yang sekarang). Oleh
karena lapangan yang kala itu masih ukuran kecil lalu dipindahkan ke Manggarai
sehubungan dengan pembangunan perumahan (elit) Menteng dan reposisi rel kereta
penghubung utara-selatan dari lintasan di Tjikini ke lintasan yang baru di Manggarai
(1918).
Lapangan golf Rawamangun (Now) |
Golf sendiri saat itu
adalah permainan yang mana disukai oleh orang kaya dan pejabat. Lapangan golf
kerap dijadikan sebagai ruang luas nan indah untuk suatu pertemuan tidak hanya
sesama Belanda tetapi juga orang Belanda dan orang asing. Lapangan golf menjadi
area dan arena internasional. Ini juga terlihat pada awaktu peresmian lapangan
golf yang baru di Rawamangoen 11-03-1937 tidak hanya hadir perwakilan resmi
(konsulat) dari Inggris, Amerika Serikat dan Jepang juga dihadiri oleh pegiat
golf dari berbagai kota termasuk dari Buitenzorg.
Provinciale Geldersche en Nijmeegsche courant, 11-03-1937:
‘Batavia Golf Club kemarin di clubhouse baru dalam operasi, yang terletak di
lantai dasar klub, di Rawah Mangoen di belakang stasiun Kramat. Dalam upacara
ini antara lain hadir perwakilan resmi dari Inggris, Amerika Serikat dan
Jepang. Selain itu hadir Walikota Voorneman, Residen Batavia dan pihak yang
berkepentingan dari Bandoeng, Buitenzorg dan Palembang. Lapangan baru ini
merupakan lapangan indah terdiri 18 lubang golf, yang dibangun dibawah
kepemimpinan Mr T. Simpson, Direktur Firma Simpson & Co’.
Tunggu deskripsi lengkapnya
berarti saat itu jalur bypass (jalan Jend. A. Yani) dari Tanjung Priok sampai Cawang belum ada ya....
BalasHapusSaya lupa-lupa ingat, tapi tampaknya belum. Mungkin jalan setapak (pejalan kaki) sudah ada tetapi dalam wujud jalan (paling tidak untuk kebutuhan pedati belum). Seingat say kapan jalan bypass itu dibanun sudah prnah saya tulis, tapi tidak ingat di artikel serial Jakarta atau serial artikel Bekasi nomor berapa. Peningkatan jalan bypass terkait dengan pembangunan kanal Kalimalang (pada era RI). Demikian. Selamat belajar sejarah
HapusJalan by pass dibangun tahun 1963 atas bantuan Amerika. Saya luhat videonya di Youtube ketika Presiden Soekarno meresmikan.
HapusTerimakasih sangat bermanfaat
BalasHapus