Sabtu, 29 Juli 2017

Sejarah Kota Depok (25): Pabrik Kapur Tjitajam di Cipayung; Bukit Kapur yang Kini Menjadi Tempat Pembuangan Sampah

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Depok dalam blog ini Klik Disini


Keberadaan pabrik kapur di Land Tjitajam terdeteksi pada tahun 1875. Kapur dari Tjitajam ini sebagai bagian dari komoditas yang diangkut kereta api untuk dikirim ke Batavia dan Buitenzorg (Nederlandsche staatscourant, 23-07-1875).

Bataviaasch nieuwsblad, 15-06-1895
Disebutkan selain produk kapur dari Tjitajam juga dilaporkan batu-batu yang diangkut kereta api dari Depok. Banyaknya kapur yang diangkut dalam satu tahun 412 ton dan batu sebanyak 1.445 ton.

Pengusahaan dan perdagangan kapur di Tjitajam ini dilakukan oleh Ouw Tiang Hoat. Disebutkan kapur dari Tjitajam terbilang berkualitas karena bersumber dari tebing gunung (berklippen), halus berwarna putih, tidak tercampur (dengan tanah) dan daya lekat sekuat semen (Bataviaasch nieuwsblad, 15-06-1895).

Sejarah Kota Depok (24): Berita Gempa 1834 dan Dampaknya; Landhuis Tjilangkap, Tjimanggis, Pondok Tjina, Pondok Terong dan Tjinere

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kota Depok dalam blog ini Klik Disini


Pada tanggal 10 Oktober 1834 terjadi gempa besar yang menghancurkan Istana Buitenzorg. Gempa yang berpusat di Mega Mendoeng, telah menimbulkan beberapa kawah di atas Gunung Gede. Gempa yang sangat dahsyat ini bahkan dirasakan hingga ke Lampoeng (Soematra) di sebelah barat dan Tagal di sebelah timur. Bangunan yang terbuat dari batu hancur, rumah yang terbuat dari kayu dan bambu terjungkal, jalan pos antara Buitenzorg dan Tjiandjoer di sana sisi mengalami keretakan parah yang menimbulkan longsor. Demikian berita resmi dari pemerintah setelah sebulan kejadian sebagaimana dilaporkan surat kabar Javasche courant, 22-11-1834.

Javasche courant, 22-11-1834
Disebutkan Istana Buitenzorg hancur. Bangunan istana ini awalnya didirikan pada tahun 1744 oleh Gubernur Jenderal van Imhoff, lalu ditingkatkan pada tahun 1809 oleh Gubernur Jenderal Daendels, dan dibangun kembali pada tahun 1818, diperbesar dan dipercantik oleh Gubernur Jenderal van der Capellen. Bangunan utama lainnya yang hancur adalah bangunan kantor/rumah Residen Buitenzorg (di sebarang istana), suatu bangunan baru yang didirikan tahun 1821. Bangunan batu pasar (Babakan Pasar, Chinese Kampement) juga runtuh.

Depok dan Sekitar

Di Depok dan sekitarnya juga mengalami dampak yang besar. Bangunan yang terbuat dari batu landhuis Tjilangkap, landhuis Krangan, landhuis Tjimangis dan landhuis Pondok Tjina rusak berat dan runtuh sebagian. Sementara landhuis Tjiliboet, landhuis Pondok Terong, landhuis Sawangan, landhuis Tjineri, landhuis Koeripan (Paroeng) dan lainnya rusak ringan.