Kamis, 21 September 2023

Sejarah Bahasa (32): Bahasa Mandar, Barat Sulawesi; Afdeeling Mandar Tempo Doeloe Majene, Mamuju, Polewali dan Mamasa


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Mandar adalah suku bangsa yang menempati wilayah Sulawesi Barat, serta sebagian Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah. Populasi Suku Mandar dapat ditemui Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa dan Sumatra bahkan sampai ke Malaysia. Pada masa ini penutur bahasa Mandar juga angkanya akan lebih dari 350.000 jiwa di tiga kabupaten, Majene, Polewali Mandar dan Mamuju.


Bahasa Mandar adalah bahasa suku Mandar, yang tinggal di provinsi Sulawesi Barat, tepatnya di Kabupaten Mamuju, Polewali Mandar, Majene dan Pasangkayu. Di samping di wilayah-wilayah inti suku ini, mereka juga tersebar di pesisir Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Bahasa ini bagian dari kelompok Utara dalam rumpun bahasa Sulawesi Barat dalam cabang Melayu-Polinesia dari rumpun bahasa Austronesia. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Mandar di Sulawesi Barat? Seperti disebut di atas, bahasa Mandar kini berpusat di (provinsi) Sulawesi Barat. Tempo doeloe wilayah afdeeling Mandar (Majene, Mamuju, Polewali dan Mamasa). Lalu bagaimana sejarah bahasa Mandar di Sulawesi Barat? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Bahasa (31): Bahasa Bajau Orang Bajau Nomaden di Laut; Sabah Kalimantan Sulu Sulawesi Klang Barat Semenanjung


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini

Suku Bajau atau Suku Sama adalah suku bangsa yang tanah asalnya Kepulauan Sulu, Filipina Selatan. Suku ini merupakan suku nomaden yang hidup di atas laut, sehingga disebut gipsi laut. Suku Bajau menggunakan bahasa Sama-Bajau. Suku-suku di Kalimantan diperkirakan bermigrasi dari arah utara (Filipina) pada zaman prasejarah.


Rumpun Bahasa Sama-Bajau adalah sebutan untuk rumpun bahasa yang digunakan oleh masyarakat Suku Bajau terutama di wilayah pesisir kepulauan Indonesia bagian timur, kepulauan Filipina bagian selatan serta Sabah dan Lembah Klang, Malaysia. Bahasa Bajau termasuk dalam rumpun bahasa Barito Raya, dengan posisinya dalam rumpun bahasa tersebut adalah sebagai berikut: Bahasa Inabaknon (Filipina) dan Rumpun bahasa Sulu-Borneo (7 bahasa), yang pada gilirannya dibagi dalam kelompok berikut: (1) Bahasa Bajau: (a) bahasa Bajau Indonesia (Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur); (b) bahasa Bajau Pantai Barat (Sabah); dan (c) bahasa Mapun (Filipina); (2) Bahasa Sama Kepulauan Sulu Dalam: (a) bahasa Balangingi (Filipina), (b) bahasa Sama Tengah (Filipina) dan; (c) bahasa Sama Selatan (Filipina); (3) Bahasa Sama Pangutaran (Filipina). (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah bahasa Bajau Orang Bajau nomaden di laut? Seperti disebut di atas bahasa Bajau adalah bahasa Orang Bajau yang tersebar di berbagai wilayah. Orang Bajau tersebar dari Klang Barat Semenanjung, Sabah, Sulu, Kalimantan dan Sulawesi serta Indonesia Timur. Lalu bagaimana sejarah bahasa Bajau Orang Bajau nomaden di laut? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.