Jumat, 11 September 2020

Sejarah Menjadi Indonesia (44): Sejarah Rachmi Hatta yang Sebenarnya; Istri Wakil Presiden dan Sang Mertua (Abdoel Rachim)

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini

Dalam blog ini sudah pernah ditulis sebagian dari sejarah Siti Rachmiati Meutia pada serial artikel Sejarah Bandung. Oleh karena masih ada pembaca yang meginginkan sejarah Siti Rachmiati secara lengkap, maka dipenuhi saja dan dimasukkan ke dalam serial artikel  Sejarah Menjadi Indonesia dengan judul yang bersifat Indonesia: Istri wakil presiden Indonesia yang berayah Jawa dan bernenek Aceh. Lalu untuk memperkayanya ditambah nama ajudan Wakil Presiden Mohamad Hatta bernama Roeslan Batangtaris.

Dalam penulisan sejarah Siti Rachmiati dan Mohamad Hatta yang dapat dibaca di internet pada masa ini banyak yang keliru alias hoax dan juga belum terinformasikan sepenuhnya. Ada yang menulis ibu dari Siti Rachmiati adalah mantan (pacar) Mohamad Hatta. Apa, iya? Ada juga yang menulis Mohamad Hatta berjanji tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka. Apa, iya? Ada juga yang mengutip perkataan Presiden Ir Soekarno yang menjodohkan Mohamad Hatta (Wakil Presiden) dengan Siti Rachmiati. Apa, iya? Ada juga yang menulis Mohamad Hatta pernah dijodohkan dengan putri pengusaha Minang bernama Nelly (yang menjadi istri Adam Malik). Uniknya dari berbagai tulisan itu tidak ada yang mendeskripsikan ayah Siti Rachmiati seorang Jawa dan nenek seorang Aceh. Tentu saja tidak ada yang menulis bagaimana hubungan ajudan Wakil Presiden Mohamad Hatta yang bernama Roeslan Batangtaris dengan kelaurga kakek Siti Rachmiati.

Lantas bagaimana sejarah yang sebenarnya hubungan Mohamad Hatta dan Siti Rachmiati dan sejarah keluarga Siti Rachmiati selengkap-lengkapnya? Yang jelas tidak semuanya disebutkan di dalam buku otobiografi Mohamad Hatta, lebih-lebih tentang sejarah awal keluarga Siti Rachmiati. Okelah, seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.