Kamis, 23 Agustus 2012

Hotel dan Apartemen di Kota Depok: Suatu Transformasi ‘Kamar Kost’ dan ‘Rumah Kontrakan’


Pada awalnya Kota Depok tidak membutuhkan hotel, karena Kota Depok sendiri adalah kota perumahan.  Dulu hanya ada satu hotel di Depok, sebuah hotel kecil yang lokasinya di Cimanggis. Hotel ini biasanya melayani orang-orang yang datang dari daerah industri di sepanjang jalan raya Bogor. Hotel tidak berkembang di sekitar jalan raya Bogor, yang berkembang adalah kamar kost dan rumah kontrakan untuk pegawai/pekerja.  Seiring dengan hadirnya Universitas Indonesia hadir di Depok, booming  kamar kost dan rumah kontrakan untuk mahasiswa terjadi. Untuk mengantisipasi kebutuhan tamu Universitas Indonesia ketiadaan hotel yang representative dibangun Wisma Pusat Studi Jepang dan Wisma Makara. Kedua wisma ini berada di dalam kampus Universitas Indonesia. Pesaing baru muncul, dengan dibangunnya Hotel Bumi Wiyata di Jalan Margonda Raya.


Era berikutnya adalah munculnya apartemen. Pembangunan apartemen di Depok terlaksana seiring dengan semakin bertambahnya mahasiswa asing di Universitas Indonesia dan preferensi mahasiswa dari kalangan berada untuk memilih tinggal di apartemen daripada di kamar kost serta para pekerja yang lebih memilih tinggal di Depok daripada di Jakarta Selatan. Apartemen pertama yang dibangun adalah Apartement  Margonda Residence di Jalan Margonda. Apartemen yang berlokasi di Pondok Cina ini berkembang pesat dan lokasinya muncul di sejumlah lokasi seperti di Mal Detos (Apartemen Park View), Mal Depok (Apartement Margonda Residence), di kober (Apartemen Taman Melati dan di eks Goro (Apartemen Saladdin Mansion). Apartemen lainnya terdapat di Limo dan Cimanggis. Terakhir, hotel-hotel mulai muncul di Jalan Raya Margo, seperti Hotel Sifaana (Seberang Hotel Bumi Wiyata) dan hotel baru di Margo City (Hotel Margo City). Keberadaan Hotel Margo City ini karena semakin baiknya akses ke Depok dengan dibangunnya jalan tol Cijago.
Hotel Margo City, Depok


Tidak ada komentar:

Posting Komentar