*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa dalam blog ini Klik Disini
Bahasa
Hatang-Kayi di pulau Luzon juga disebut bahasa Sinauna. Seberapa banyak
populasinya kini tidak diketahui secara pasti tetapi bahasa Hatang-Kayi masih
lestari di lima desa: Minanga, Sitio Sari, Sitio Paimuhuan, Sitio Nayon dan Sitio
Kinabuan. Nama-nama tersebut mirip dengan nama-nama di wilayah Tapanuli seperti
Minanga, Kinabuan dan Sibatangkayu. Di wilayah Mamuju pantai basat Sulawesi ada
nama Pasangkayu.
Bahasa Hatang-Kayi, juga dikenal sebagai Sinauna, Kabalat, atau Remontado, adalah suatu bahasa Austronesia yang dituturkan di Tanay, Rizal, General Nakar, Quezon (termasuk di Paimahuan, Limoutan, Rodriguez, Rizal dan Antipolo, di Filipina). Penutur asli menyebut bahasa Hatang-Kayi ("bahasa ini"). Sinauna (berarti "kuno" atau "purba" dalam bahasa Tagalog) adalah nama yang digunakan dalam beberapa catatan setelah penemuan bahasa ini pada tahun 1970-an. Nama Agta Remontado juga pernah digunakan, tetapi keliru karena penutur bahasa ini tidak pernah disebut sebagai Agta. Penutur Hatang-Kayi awalnya ditemukan di pegunungan sekitar perbatasan antara distrik Sampaloc di Tanay, Rizal, dan General Nakar, Quezon. Saat ini, Hatang-Kayi dituturkan di lima desa, di mana hanya dituturkan oleh kalangan tua yang berusia lebih dari 50 tahun: Minanga (Sentro), Barangay Limutan; Sitio Sari dan Sitio Paimuhuan, Barangay Limutan; Sitio Nayon, Barangay Santa Inez; Sitio Kinabuan, Barangay Santa Inez (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah bahasa Hatang-Kayi di Luzon Tengah Teluk Manila? Seperti disebut di atas bahasa Hatang Kayi dituturkan di Luzon Tengah bertetangga dengan Pampanga. Nama Pasangkayu di Mamuju dan Sibatangkayu di Tapanuli. Lalu bagaimana sejarah bahasa Hatang-Kayi di Luzon Tengah Teluk Manila? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.Link https://www.youtube.com/@akhirmatuaharahap4982