Minggu, 12 April 2020

Sejarah Air Bangis (15): Sejarah Panti dan Benteng Loender; Rimbo Panti Hutan Asli Tempo Doeloe, Kini Sisa Warisan Dunia


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Air Bangis dalam blog ini Klik Disini

Apakah ada sejarah Panti? Yang jelas nama Panti sejak tempo dulu sudah ditabalkan namanya sebagai nama hutan asli (jungle) Rimbo Panti (lihat Peta 1905). Sudah barang tentu hutan jungle ini telah tetap lestari dari jaman kuno. Namun nama Panti sendiri baru muncul belakangan untuk menggantikan nama Loender. Nama Loender adalah nama Belanda (sejak era VOC) untuk menamai kawasan itu sebagai District Loender (yang bertetangga dengan district Rao dan district Tjoebadak).

Panti (sebelumnya Loender)
Sisa-sisa hutan asli yang masih tersisa di (pulau) Sumatra salah satunya berada di Panti. Hutan Rimbo Panti yang menjadi hutan lindung. Hutan asli lainnya yang tidak jauh dari Rimbo Panti adalah hutan lindung Batang Gadis (kabupaten Mandailing Natal) dan hutan lindung Batang Toru (kabupaten Tapanulis Selatan). Ketiga hutan rimba ini memiliki kekayaan hayati yang unik. Sebagaimana di hutan lindung Rimbo Panti, di hutan lindung Batang Gadis masih ditemukan harimau. Di hutan lindung Batang Toru bahkan masih ditemukan orang utan. Hutan lindung telah menjadi milik dunia, karena itu Rimbo Panti menjadi penting. Dalam posisi ini pula Panti dianggap penting.

Ketika Panti masih bernama Loender, kawasan district ini sudah dianggap penting. District Loender diduga menjadi salah satu sentra produksi hasil-hasil hutan untuk diekspor di era VOC maupun di jaman kuno. Pada era Perang Padri, Loender juga ditetapkan sebagai basis pertahanan militer Belanda dengan membangun suatu pos pertahanan (yang diduga eks post perdagangan pada era VOC). Pada awa pembentukan Pemerintah Hindia Belanda, district Rao dan district Loender disatukan dalam satu afdeeling. Lalu bagaimana perkembangan selanjutnya? Untuk menambah pengetahuan, mari kita telusuri sumber-sumber tenmpo doeloe.