*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bahasa Indonesia di blog ini Klik Disini
George
Henric Werndly mendeskripsikan asal usul nama bahasa Melayu di dalam bukunya berjudul
Maleische spraakkunst: uit de eigen geschriften d. Maleiers opgemaakt, m.
inleiding en twee boekzalen v. boeken in deze tale zo van Europëers als v.
Maleiers geschreven dalam satu bab di bagian awal setebal 58 halaman. Sebagai
suatu pencarian, perjalanan akademik, memang, bahkan hingga ini hari masih
terkesan samar-samar. Dalam hal ini dibedakan Melayu sebagai suatu bahasa dan
Melayu sebagai suatu etnik. Etnik Melayu sendiri sebanyak 27 juta yang mana 15
juta di Malaysia dan 8 juta di Indonesia.
Kata Melayu awalnya merupakan nama tempat (toponim), merujuk suatu lokasi di Sumatra. Setelah abad ke-15 istilah Melayu mulai digunakan untuk merujuk pada nama suku secara etnonim (lihat Timothy P Barnard. Contesting Malayness: Malay identity across boundaries. Singapore: Singapore University press. Sastra sejarah Melayu, mengaitkan asal etimologis "Melayu" dengan sebuah sungai kecil bernama Sungai Melayu di Sumatra. Epos tersebut salah menyebutkan bahwa sungai tersebut mengalir ke sungai Musi di Palembang, kenyataannya ia mengalir ke sungai Batang Hari di Jambi (lihat Anthony Reid. 2001. Understanding Melayu/Malay as a Source of Diverse Modern Identities. Journal of Southeast Asian Studies. 32 (3)). Beberapa orang berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari sebuah kata yang berasal dari bahasa Melayu, yakni "melaju" yang berasal dari awalan 'me' dan akar kata 'laju', yang menggambarkan kuatnya arus pada sungai tersebut (lihat Abdul Rashid Melebek dan Amat Juhari Moain, 2006, Sejarah Bahasa Melayu. Utusan Publications & Distributors (Wikipedia)
Lantas bagaimana sejarah asal usul nama bahasa Melayu dan peran orang Persia dan Arab? Seperti disebut di atas penvarian nama bahasa Melayu hingga ini hari. Bagaimana dengan nama-nama Maleier, Malejbar, Maleiwar dan Malawar. Lalu bagaimana sejarah asal usul nama bahasa Melayu dan peran orang Persia dan Arab? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.