*Untuk melihat semua artikel Sejarah Kupang dalam blog ini Klik Disini
Kepulauan
Timor (Timor Groep) yang kini menjadi provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak
masa lampau kota-kotanya hampir semuanya di pantai seperti Kupang. Beberapa
kota yang tumbuh dan berkembang di pedalaman berada di Pulau Timor. Tiga kota
utama di pedalaman pulau Timor adalah Soe, Kefamenanu dan Atambau. Belakangan
ini kota-kota di pedalaman mulai dikembangkan di pulau Sabu.
Pada masa ini kota Soe menjadi ibu kota
kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan kota Kefamenanu menjadi ibu kota
kabupaten Timor Tenga Utara (TTU) serta Atambua ibu kota kabupaten Belu
(berbatasan dengan Timor Leste). Saya terakhir ke Kupang pada tahun 1992 ketika
melakukan survei perdagangan dalam rangka menyusun kebijakan pengembangan
perdagangan di pedalaman ke tiga kota-kabupaten tersebut. Saya mulai dari Kota
Kupang (ibu kota provinsi NTT), kemudian dengan naik bus ke Soe, lalu ke Kefa
dan seterusnya ke Atambua. Survei saya berakhir di Kota Dilli (saat itu ibu
kota provinsi Timor Timur). Ketika saya di Dilli sebelumnya terjadi kejadian
Santa Cruz (1991). Itu sekitar 30 tahun lalu dan itu berarti menjadi bagian
sejarah perjalanan Indonesia saya di Pulau Timor. Saya tiba di Kupang dan
berangkat dari Dili. Dalam perjalanan pulang transit di Ende dan sebelum menuju
dan mendarat di Denpasar pesawat berkeliling dua kali begitu dekat di atas
danau tiga warna (semacam bonus penerbangan dengan harga tiket yang sama dan
menjadi oleh-oleh yang menarik dari Pulau Flores).
Bagaimana
sejarah kota-kota Soe, Kefa dan Atambua? Seperti disebut di atas tiga kota ini masing-masing
ibu kota kabupaten. Namun tentu saja tiga kota-kabupaten ini menjadi menarik
karena secara sosial ekonomi tiga kabupaten ini terhubung dengan Kota Kupang,
ibu kota kabupaten Kupang dan ibu kota provinsi NTT. Tentu saja tidak hanya
itu, kota Atambua dan kabupaten Belu terhubung secara sosial ekonomi dengan wilayah
provinsi Timor Timur (kini Timor Leste) hingga Kota Dili. Okelah kalau begitu. bagaimana
sejarah kota-kota Soe, Kefa dan Atambua? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah
pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.