Minggu, 19 Juli 2020

Sejarah Lombok (45): Orang Sasak Lombok di Desa Tenganan Pegringsingan Pulau Bali; Monogami, Endogami dan Hukum Waris


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Lombok dalam blog ini Klik Disini

Di Lombok banyak orang Bali. Lantas apakah ada orang Sasak dari pulau Lombok di Bali? Ternyata ada. Mereka menetap sudah lama di kampong Tenganan Pegringsingan, Karangasem, pulau Bali. Bagaimana mereka bisa tinggal di Bali? Itu satu hal, Hal lain adalah ketika kerajaan Bali Selaparang mengirim pasukan asal Lombok untuk membantu kerajaan Karangasem dalam berperang melawan kerajaan Kloengkoeng. Hal lainnya adalah orang Sasak yang disebut Bodha ini menetap di kampong Tenganan Pegringsingan. Menurut S van Praag (1934) asal-usul penduduk Tenganan Pegringsingan sebagian berasal dari orang Sasak dari Lombok.

Pada masa ini desa Tenganan Pegringsingan lebih dikenal sebagai sebuah desa tradisional di pulau Bali. Desa Tenganan Pegringsingan berada di kecamatan Manggis, kabupaten Karangasem. Pada masa ini desa Tenganan Pegringsingan adalah salah satu dari tiga desa Bali Aga. Dua desa lainnya adalah desa Trunyan dan desa Sembiran. Bali Aga adalah penduduk asli Bali yang masih mempertahankan kepercayaan lama. Sedangkan penduduk asli Lombok adalah orang Sasak. Sebagian besar orang Sasak telah menganut agama Islam. Orang Bodha adalah orang Sasak yang masih mempertahankan kepercayaan lama (seperti halnya orang Bali Aga di Bali). Dua kelompok masyarakat memiliki kesamaan sehingga bisa berbaur.

Lantas bagaimana sejarah desa Tenganan Pegringsingan? Yang jelas menurut Dr VE Korn dalam monografnya berjudul De Dorpsrepubliek Tnganan Pagringsingan (1933) desa Tenganan Pegringsingan berbeda dengan desa-desa Bali umumnya. Desa Tnganan Pagringsingan menurut Dr VE Korn adalah Republik Desa yang mana penduduknya memiliki ciri khas yang unik: monogami, endogami dan hukum waris sendiri. Nah, untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.