Jumat, 09 Desember 2022

Sejarah Madura (26):Migrasi OrangMadura, Orang Madura Bermigrasi; Tuban, Surabaya dan Wilayah Tapal Kuda Timur Pulau Jawa


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini 

Pada era Pemerintah Hindia Belanda dilakukan dua kali sensus. Hasil sensus pendudukan tahun 1920 (SP 1920) jumlah migran terbanyak di Jawa berasal dari Minahasa. Orang Batak berada di urutan kedelapan (868 jiwa). Dalam SP 1930 bagaimana migrasi orang Jawa dan orang Madura mengindikasikasi terdapat di banyak wilayah. Sejarah migrasi orang Madura sendiri sudah berlangsung lama, dimulau di wilayah pantai timur Jawa terutama di wilayah Soerabaja dan wilayah Tapal Kuda.


Migrasi Orang-Orang Madura Ke Jawa Timur Tahun 1870-1930. Andreas Kresnan Hadi (Skripsi 2016). Abstrak: Hubungan antara pelabuhan-pelabuhan di Madura dan kota-kota di pantai Jawa Timur membawa dampak besar bagi kedua belah pihak, khususnya masyarakat Madura. Dengan munculnya Undang-Undang Agraria pada tahun 1870, membuat Jawa Timur menjadi kawasan perkebunan yang besar. Serta membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar pula. Masyarakat Madura dengan geografis dan ekonominya yang buruk, tidak melewatkan kesempatan ini. Atas dasar faktor ekonomi sebagian besar masyarakat Madura bermigrasi ke wilayah Jawa Timur. Banyak yang menetap dan tinggal disana, namun ada pula yang tetap pulang ke Madura tiap bulannya. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui faktor penarik dan pendorong, serta dampaknya bagi orang Madura dan masyarakat asli Jawa Timur dari adanya migrasi orang-orang Madura ke Jawa Timur tahun 1870-1930. Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis, dengan tahapan. heuristik pencarian sumber sejarah, kritik sumber, interpretasai penulisan sejarah. Faktor ekonomilah yang menjadi motivasi utama, ketika masyarakat Madura bermigrasi ke Jawa Timur. Banyaknya lahan-lahan perkebunan baru yang membutuhkan tenaga kerja, membuat peluang kerja mereka semakin besar, proses migrasi tersebut tejadi secara berantai. Dampak migrasi di daerah tujuan pada akhirnya menyebabkan terjadinya pertumbuhan penduduk, bertambahnya tingkat kepadatan penduduk, perkembangan wilayah, diferensiasi sosial dan mobilitas sosial. (http://library.fis.uny.ac.id)

Lantas bagaimana sejarah migrasi orang Madura, orang Madura bermigrasi? Seperti disebut di atas, pada masa ini orang Madura terdapat di banyak tempat, tidak hanya di pulau Madura. Namun bagaimana orang Madura menyebar menjadi manarik dipelajari seperti di Tuban, Soerabaya dan timur Jawa di wilayah Tapal Kuda. Sejak kapan? Lalu bagaimana sejarah migrasi orang Madura, orang Madura bermigrasi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Madura (25): Garam dan Industri Garam di Madura; Asam di Gunung Garam di Laut, Mangapa Ada Garam di Grobogan


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Madura dalam blog ini Klik Disini  

Garam dan Industri Garam di Madura. Keren ya. Nah, itulah pulau Madura. Satu hal yang penting soal garam, karena menjadi sumber mineral yang esensial bagi tubuh dan garam itu banyak diproduksi di Madura. Kontribusi Madura soal garam sudah berlangsung sejak lama, dan begitu penting pada er Hindia Belanda. Hal yang lain soal garam adalah mengapa ada garam di pedalaman Jawa di Grobogan? Lalu pada era VOC/Belanda, di kampong saya di district Angkola di pedalaman Sumatra bagiuan utara (kini Tapanuli Selatan) garam dijadikan sebagai alat tukar (lihat Daghregister 3 Maret 1703). 


Kompas.com mengkompilasi dari beberapa sumber: Pulau Madura memiliki julukan Pulau Garam, karena penghasil garam terbesar di Indonesia. Semua kabupaten di Pulau Madura memiliki tambak garam, dengan proses penjemuran untuk memanen kristal garam sebelum diolah. Cara pengolahan garam rakyat dikenal dengan sebutan 'Madurese', cara orang Madura untuk membuat garam. Garam diambil mulai dari lapisan terbawah hingga atas, dan para petani garam secara tradisional memindahkan air laut antarmeja garam. Secara nasional Indonesia mencatat produksi garam sebanyak 1.020.925 ton. Sebanyak 372.728 disumbangkan dari Jawa Timur dimana Sumenep mencatat produksi garam sebanyak 126.662 ton. Capaian itu menjadi jumlah produksi garam terbesar di Jatim. Masih tahun 2017 Sumenep jadi produsen garam terbesar kedua di Tanah Air setelah Indramayu di urutan pertama produksi 167.930 ton. Sampang menghasilkan garam sebanyak 110.343 ton, Pamekasan 40.613 ton, dan Bangkalan sebanyak 3.352 ton. Salah satu keunikan Madura adalah pekatnya air laut di perairan sungai dan muara yang memiliki kandungan mineral garam tinggi. Hal ini disebabkan oleh tidak banyaknya sungai dan muara serta sumber air tawar di wilayah tersebut. Topografi yang relatif datar di sisi selatan juga memudahkan untuk membangun tambak garam. Selain itu Pulau Madura juga memiliki musim kering yang panjang antara 4 hingga 5 bulan yang memungkinkan petani garam mendapatkan hasil maksimal (ttps://surabaya.kompas.com/)

Lantas bagaimana sejarah garam dan industri garam di Madura? Seperti disebut di atas pulau Madura terkenal dengan garam karena produksi yang tinggi Produksi garam di Madura sudah sejak lama. Soal garam sesuai pepatah ‘asam di gunung dan garam di laut’. Namun pepatah itu tidak berlaku di tempat lain sebab ada sumber garam di Grobogan di pedalaman Jawa. Lalu bagaimana sejarah garam dan industri garam di Madura? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.