*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog ini Klik Disini
Banyak
ahli yang berpendapat bahwa candi Borobudur di Magelang sejak dimulainya
dibangun tidak berumur panjang, lalu ditinggalkan (menghilang) yang kemudian
hampir 700 tahun sempat tertimbun di dalam tanah dan baru ditemukan kemudian (dilaporkan)
pada era pendudukan Inggris (1811-1816). Mengapa bangunan raksasa ini ditinggalkan
atau menghilang? Tidak ada bangunan lain sebesar itu di (pulau) Jawa. Bangunan
yang terbilang besar adalah candi (Hindoe) Prambanan di Klaten. Keduanya di
Jawa bagian tengah.
Candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak
di Borobudur, Magelang. Candi ini terletak kurang lebih 100 Km di sebelah barat
daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat
laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama
Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia sekaligus salah satu
monumen Buddha terbesar di dunia. Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur
ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan
Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari
keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles,
yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris di Jawa. Sejak saat
itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran
(perbaikan kembali). Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun waktu 1975
hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO. Borobudur kini
masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang
datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk
memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah objek
wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan (Wikipedia).
Lantas
bagaimana sejarah candi Borobudur di tengah peradaban Hindoe di Jawa? Seperti
disebut di atas, bangunan raksasa ini dibangun pada era dinasti Syailendra. Lalu mengapa
Borobudur menghilang? Yang jelas bangunan ini ditinggalkan dan kemudian
tertimbun hampir selama tujuh abad. Mengapa bisa tertimbun? Seperti kata ahli sejarah
tempo doeloe, semuanya
ada permulaan. Untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri
sumber-sumber tempo doeloe.