Minggu, 07 Juni 2020

Sejarah Pulau Bali (5): Dimana Origin Kota Denpasar? Penghancuran Puri Badung 1906 dan Membangun Baru Kota Denpasar, 1908


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bali dalam blog ini Klik Disini 

Kota Denpasar dibangun di atas ratapan tangis dan air mata penduduk. Ibarat kota Surabaya dihancurkan oleh Sekutu/Inggris dan di atas darah yang mengalir Kota Surabaya dibangun kembali. Kota Denpasar dibakar oleh angkatan laut Belanda dengan morti. Puri Badoeng rata dengan tanah tinggal debu. Di atas puing-puing inilah Pemerintah Hindia Belanda kembali membangun kota: Kota Denpasar yang kini menjadi ibu kota Provinsi Bali.

Denpasar (Peta 1906)
Pembangunan ibu kota di era Pemerintah Hindia Belanda pada dasarnya tidak dimulai dari pemukiman penduduk apalagi di atas tempat tinggal pemimpin lokal. Namun ada kekecualian dengan kota Denpasar. Baik pemerintah VOC maupun Pemerintah Hindia Belanda, membangun (ibu) kota di tempat marjinal, area kosong yang tidak berpenghuni. Kota Batavia berawal dari area rawa-rawa dimana benteng (kasteel) Batavia dibangun. Kota Makassar dibangun di suatu eks benteng di ujung pantai (Oedjoeng Pandag). Kota Semarang dan kota Surabaya dibangun idem dito Batavia dibangun di area rawa-rawa di hilir sungai. Kota Buitenzorg dibangun di area kosong eks peninggalan Kerajaan Pakwan-Padjadjaran. Bandoeng dibangun di suatu area rawa-rawa di sisi timur sungai Tjipakantjilan yang jauh dari kampong (negorij) Bandoeng.

Lantas mengapa Pemerintah Hindia Belanda kemudian memilih ibu kota di Badoeng dan kota Denpasar. Dimana posisi GPS kota Denpasar bermula? Mungkin pertanyaan ini terkesan sepele dan tidak penting-penting amat. Hal ini karena sudah cukup dengan mengenal (pantai) Kuta dan Sanur. Namun ketika sudah mengenal bagaimana keramaian pantai-pantai ini Anda akan mundur ke belakang. Dimana keramaian ini bermula? Saat inilah Anda memutar jarum jam ke masa lampau sambil bertanya dimana area kota Denpasar yang sekarang bermula. Untuk menambah pengetahuan, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Pulau Bali (4): Awal Pembentukan Pemerintahan1908; Penaklukan Bali Selatan dan Puputan di Badoeng dan Kloengkoeng


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Bali dalam blog ini Klik Disini
 

Sejarah Bali dan Sejarah Tapanoeli berada dalam rentang waktu satu masa, namun memiliki riwayat yang berbeda. Ekspedisi pertama Belanda yang dipipin Cornelis de Houtman (1595-1597) sudah mengidentifikasi nama (wailayah) Bali dan Batak (kemudian disebut Tapanoeli). Cornelis de Houtman hanya melewati perairan Tapanoeli sebelum berakhirnya pelayaran di Bali. Pada era VOC, dua wilayah ini tidak begitu menarik perhatian pemerintah VOC ke pedalaman dan hanya melakukan perdagangan yang longgar di (kota-kota) pantai. Situasinya menjadi berbeda ketika Belanda memasuki dua wilayah ini untuk membentuk pemerintahan.

Pada tahun 1938 Pemerintah Hindia Belanda berhasil membebaskan tirani di Tapanoeli bagian selatan yang kemudian membentuk pemerintahan pada tahun 1840 dengan ibu kota di Panjaboengan. Namun tidak semua penduduk dan pemimpin lokal menerima kehadiran Belanda, lalu terjadi perang pada tahun 1842. Pemimpin penduduk ditangkap (lalu diinternir), sebagian penduduk eksodus ke Semenanjung (Inggris). Dua tokoh penting dalam pembebasan dan permulaan pemerintahan di Tapanoeli bagian selatan ini adalah [Luitenant Kolonel] AV Michiels. Di Bali mulai bergejolak tidak lama setelah Pemerintah Hindia Belanda membuka agen perdagangan di Bali tahun 1840 dan kemudian terjadi kasus Tawan Karang (kliprecht) 1841. Perang antara Belanda dan Bali tidak terhindarkan, kembali [Majoor Generaal] AV Michiels aktif memimpin pasukan. Seperti halnya Tapanoeli (Selatan) sudah dibebaskan Belanda, tetapi menemui kesuliran di utara, sementara di Bali (Utara) sudah berhasil dibebaskan tetapi tidak mudah membebaskan di selatan. Setelah Sisingamangaradja XII tewas tertembak tahun 1905 pemerintahan di (Residentie) Tapanoeli terbentuk seluruhnya; lalu menyusul di (pulau) Bali terbentuk pemerintahan keseluruhan tahun 1908 setelah peristiwa poepoetan di Badoeng (1906) dan peristiwa poepoetan di Kloengkoeng (1908). Pembebentukan pemerintahan Belanda secara keseluruhan di Bali dan Tapanoeli membutuhkan waktu masing-masing 55 tahun.

Bagaimana proses pembentukan pemerintahan di (pulau) Bali? Pembentukannya dimulai pada tahun 1908. Jika di Tapanoeli ibu kota tetap berada di selatan, di Bali ibu kota justru dipindahkan dari utara ke selatan (Denpasar). Mengapa? Setiap wilayah di Indonesia (baca: Hindia Belanda) memiliki alasan sendiri-sendiri. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.