Selasa, 15 September 2020

Sejarah Manado (31): Sejarah Pulau Togian; Burung Endemik 'Zosterops somadikartai' dan Nama Prof Dr Soekarja Somadikarta

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Manado dalam blog ini Klik Disini

Nama pulau Togian menjadi lebih terkenal setelah penemuan burung endemik di pulau tersebut. Nama burung endemik asli pulau Togian tersebut diberi nama Zosterops somadikartai untuk menghormati nama Bapak Ornitologi Indonesia, Prof Dr Soekarja Somadikarta. Burung endemik adalah burung yang hanya ditemukan di tempat tertentu. Burung Zosterops somadikartai hanya ditemukan di Togian.

Banyak jenis fauna di Indonesia yang bersifat endemik. Di pulau Togian (kini bagian dari wilayah kabupaten Tojo Una-Una, provinsi Sulawesi Tengah), paling tidak terdapat dua jenis burung endemik. Nama ilmiah kedua burung ini menggunakan nama orang Indonesia. Punggok togian (Ninox burhani) adalah spesies pungguk (sejenis burung hantu) dari suku Strigidae. Burung ini menyebar terbatas (endemik) di kepulauan Togian, Dalam bahasa Inggris, burung ini dikenal sebagai Togian boobook atau Togian hawk-owl. Nama burhani merujuk pada nama seorang penduduk Desa Benteng di pulau Togian, Burhan, seorang pelestari burung setempat. Sementara itu Zosterops somadikartai adalah sejenis burung dari suku Zosteropidae yang bersifat endemik. Dalam bahasa Indonesia nama burung ini disebut burung Kacamata Togian.

Bagaimana sejarah pulau Togian? Nah, itu dia. Selama ini nama (pulau) Togian hanya dikenal sebagai nama pulau di Sulawesi Tengah tempat dimana terdapat burung endemik, yang salah satu nama laitinnya merujuk pada nama Bapak Ornitologi Indonesia, Prof Dr Soekarja Somadikarta. Namun sejarah adalah sejarah. Sejarah adalah narasi fakta dan data. Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan tentang permulaan sejarah pulau Togian dan untuk meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.