Sabtu, 03 Juni 2023

Sejarah Banyuwangi (21): Sukaraja Tempo Doeloe, Kota Hilang Sejarah Banyuwangi? Soekaradja, Daerah Aliran Sungai Kali Saba


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyuwangi dalam blog ini Klik Disini

Dimana itu kota Soekaradja tempo doeloe di wilayah Banyuwangi? Kota ini terbentuk di wilayah hulu daerah aliran sungai Kali Saba. Sementara itu di daerah aliran sungai Kali Klampok, di muara sungai terbentuk kota Banjoewangi. Dua kota ini kini telah menyatu sebagai kota Banyuwangi masa kini. Hanya nama Banyuwangi yang lestari sebagai nama kota.


Melihat Sejarah Penjara Soekaradja Banyuwangi. Kumparan.com. 14 September 2017. Pada masa jabatannya, Rasiden Letnan Clement de Harris (1788-1800) mempekerjakan para narapidana di perkebunan pribadinya di desa Sukaraja (utara Kota Banyuwangi). Mereka menanam merica dan kopi. Pada tahun 1803 Engelhard mengusulkan pengamanan narapidana kembali pengaturan lama. Tempat tahanan Soekowidi masih merupakan bagian dari Soekaraja. Di Soekowidi narapidanya hanya untuk menggarap sawah, sedangkan tempat tahanan BOMO untuk pembelian bambu. Sementara itu, perkebunan tersebut telah berubah menjadi hutan. Perkebunan dan pekerja narapidana ini mempunyai sejarah yang timpang. Pada zaman Culturstelsel di itu dikembangkan Kultur Nopal dengan pengelolaan Cochenille (serat nila). Pada tahun 1809 perkebunan itu diserahkan pada rakyat, terutama pada 200 KK yang pada tahun 1808 telah tiba dari Jembrana Bali. Mungkin mereka ini tergolong sebagai orang Blambangan dari generasi tua yang pada tahun 1772 menyingkir ke pulau Bali akibat kalah Perang Bayu. Pada tahun 1862 Sukaraja dijadikan perkebunan pemerintah, dan sifat sebagai tempat buangan narapidana dihapuskan.  (https://kumparan.com/)

Lantas bagaimana kota Soekaradja, kota yang hilang dari sejarah Banyuwangi? Seperti disebut di atas, dulu eksis kota Soekaradja seperti halnya kota Banjoewangi. Namun keduanya telah menyatu menjadi kota Banyuwangi. Kota Soekaradja ini bermula di daerah aliran sungai Saba. Lalu bagaimana kota Soekaradja, kota yang hilang dari sejarah Banyuwangi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Banyuwangi (20): Kota Rogojampi di Wilayah Banyuwangi,Penting Karena Ada Keutamaan; Banjoewangi vs Rogodjampi


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Banyuwangi dalam blog ini Klik Disini

Di wilayah Banyuwangi seakan kota Banyuwangi menutupi nama-nama kota lainnya. Banyak kota-kota kecil di wilayah Banyuwangi dulunya sangat dikenal. Kota Rogojampi adalah salah satu kota penting tempo doeloe, tetapi kini hanya dianggap kota biasa-biasa saja. Hal itulah mengapa tidak ada narasi sejarah kota Rogojampi.


Rogojampi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banyuwangi. Kecamatan Rogojampi memiliki luas wilayah 48,43 Km2 yang dibagi ke 10 desa. Wilayah kecamatan ini dilewati oleh beberapa sungai seperti Sungai Binau, Sungai Tambong, Sungai Bomo, dan Sungai Lumbun. Ada 10 desa di kecamatan Rogojampi, yakni: Aliyan, Bubuk, Gitik, Gladag, Karangbendo, Kedaleman, Lemahbangdewo, Mangir, Pengatigan, Rogojampi. Kecamatan Rogojampi adalah kecamatan yang didapuk menjadi pusat agribisnis di Kabupaten Banyuwangi. Kecamatan Rogojampi berbatasan dengan Selat Bali. Pantai yang sering dikunjungi adalah Pantai Blimbingsari. Kecamatan Rogojampi memiliki wilayah perkotaan yang cukup ramai. (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah kota Rogojampi di wilayah Banyuwangi, penting karena keutamaannya? Seperti disebut di atas, sejarah kota Rogojampi kurang atu boleh dikatakan tidak terinformasikan. Mengapa? Banjoewangi vs Rogodjampi. Lalu bagaimana sejarah kota Rogojampi di wilayah Banyuwangi, penting karena keutamaannya? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.