Senin, 21 Juni 2021

Sejarah Menjadi Indonesia (61): Singhasari, Kerajaan Kadiri hingga Kerajaan Majapahit; Kertajaya, Kertanegara dan Hayam Wuruk

 

*Untuk melihat semua artikel Sejarah Menjadi Indonesia dalam blog Klik Disini  

Sejarah awal Indonesia di zaman kuno begitu minim data yang ditemukan pada masa ini. Namun begitu narasi sejarah sudah ditulis. Sejarah sendiri adalah narasi fakta dan data. Oleh karena itu sejarah fakta dan data baru ditemukan maka penulisan narasi sejarah (Indonesia) tidak pernah berhenti (hanya narasi itu-itu saja). Tugas para sejarawan untuk melengkapi data dan menyempurnakan narasi. Sumber data sejarah yang berasal dari zaman kuno adalah prasasti dan candi plus teks kuno seperti Negarakertagama diperkaya dengan catatan-catatan manca negara (India, Tiongkok, Eropa). Seperti halnya, Kerajaan Aru, Kerajaan Tarumanagara, Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Mataram (Kuno), lalu bagaimana sejarah Kerajaan Singhasari.

Kerajaan Singasari (Singhasari, Singosari) sebuah kerajaan di Jawa (timur)didirikan Ken Arok tahun 1222. Lokasi kerajaan kini diduga di daerah Singasari, Malang. Prasasti Kudadu menyebut Kerajaan Singhasari sebagai Kerajaan Tumapel. Nagarakretagama menyebut ketika kerajaan didirikan ibu kota Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja. Pada tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya Kertanagara sebagai raja muda, nama ibu kota menjadi Singhasari. Nama Singhasari ini kemudian justru lebih dikenal dari nama Tumapel. Oleh karena itu Kerajaan Tumapel juga dikenal sebagai Kerajaan Singhasari. Nama Tumapel juga muncul dalam kronik Tiongkok Dinasti Yuan dengan ejaan Tu-ma-pan. Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Kadiri yang ssat itu dijabat Tunggul Ametung, yang mati dibunuh oleh pengawalnya sendiri bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi pejabat baru. Ken Arok mengawini istri alm Tunggul Ametung bernama Ken Dedes. Ken Arok kemudian melepaskan Tumapel dari Kerajaan Kadiri. Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kerajaan Kadiri melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel dengan gelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kerajaan Kadiri meletus di desa Ganter dimenangkan pihak Tumapel. Nagarakretagama  sendiri tidak menyebut adanya nama Ken Arok, tetapi sebagai pendiri kerajaan Tumapel disebut Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil mengalahkan Kertajaya raja Kerajaan Kadiri. Prasasti Mula Malurung 1255 atas nama Kertanagara menyebut pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Besar dugaan nama tersebut adalah gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama sendiri disebut bahwa arwah pendiri kerajaan Tumapel dipuja sebagai Siwa. Pararaton juga menyebutkan bahwa sebelum maju perang melawan Kerajaan Kadiri, Ken Arok lebih dulu menggunakan julukan sebagai Bhatara Siwan (Wikipedia)

Lantas bagaimana sejarah Kerajaan Singhasari? Seperti disebut di atas, Singhasari termasuk salah satu kerajaan penting pada zaman kuno, Keutamaan Kerajaan Singhasari dalam sejarah zaman kuno Indonesia karena posisinya dalam sejarah nusantara sebagai kerajaan pertama di Jawa yang menjalin hubungan dengan, terutama kerajaan-kerajaan di Sumatra (Kerajaan Aru dan Kerajaan Mauli). Schnitger (1935) menyatakan raja terkenal Singhasari Kertanegara adalah pendukung fanatik agama Boedha Batak sekte Bhairawa. Ups! Bagaimana bisa? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.