Jumat, 22 Januari 2021

Sejarah Banten (31): Sejarah Sepak Bola di Banten, Sejak Kapan Dipertandingkan dan Dimana Bermula? Lapangan di Kota Serang

 

*Untuk melihat seluruh artikel Sejarah Banten, klik Disini

Sejarah sepak bola tentu saja tidak dimulai dari Persita Tangerang atau Perserang Serang, tetapi jauh di masa lampau pada era Hindia Belanda. Sepak bola adalah permainan olah raga yang sangat digemari semua kalangan, tidak hanya orang-orang Belanda juga penduduk asli (pribumi). Namun yang menjadi pertanyaan sejak kapan permainan sepak bola di (residentie) Banten kali pertama dipertandingkan? Dimana diselnggarakan?

Pertandingan sepak bola di Indonesia (baca: Hindia Belanda) kali pertama dipertandingkan di Medan pada tahun 1893 (di lapangan Esplanade) antara kesebelasan Inggris di Penang sebagai tamu dan kesebelasan Belanda di Medan. Pada tahun 1896 di Batavia diketahui dipertandingkan. Perserikatan yang pertama didirikan di Batavia tahun 1904 yang menjadi penyelenggara kompetisi sepak bola yang pertama di Batavia (lapangan Deca Park). Sementara pertandingan pertama di Bandoeng diadakan tahun 1904 antara satu club dari Batavia dengan kesebelasan yang dibentuk di Bandoeng yang diadakan di lapangan Pieter Park. Oleh karena Batavia, Bandoeng dan Medan adalah ibu kota Residentie, apakah pertandingan sepak bola pertama kali diadakan di Banten diselenggarakan di Serang (sebagai ibu kota residentie)? Yang jelas jarak dari Batavia ke Serang tidak terlalu jauh.

Pertandingan sepak bola ada adalah satu hal. Sedangkan lapangan sepak bola hal lainnya. Pertandingan sepak bola (antar kesebelasan) adalah prakondisi terbentuknya klub sepak bola yang pada gilirannya klub-klub tersebut berhimpun membentuk perserikatan (bond) dan menyelenggarakan suatu turnamen (kompetisi). Dalam hubungan ini kapan pertama kali sepak bola dipertandingkan di Banten? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.

Sejarah Banten (30): Societeit Soekaramee di Serang Sejak 1913; Indische Vereeniging 1908 dan Hussein Djajadiningrat di Belanda

 

*Untuk melihat seluruh artikel Sejarah Banten, klik Disini

Organisasi sosial (societeit) di era Hindia Belanda didirikan di berbagai kota. Societeit terbesar adalah societeit Harmoni di Batavia yang didirikan tahun 1813. Societeit adalah organisasi sosial yang menghimpun para anggotanya (orang-orang Eropa) untuk melakukan berbagai kegiatan di bidang sosial. Organisasi sosial yang sudah memiliki AD-ART dapat disahkan oleh pemerintah sebagao organisasi sosial (non-pemerintah) secara resmi berdasarkan keputusan pemerintah (Staatsblad).

Di kampong Soetan Casajangan di Padang Sidempoean (ibu kota Afdeeling Angkola en Mandailing) belum ada organisasi sosial (societeit) yang didirikan oleh orang-orang Eropa. Boleh jadi karena kota Padang Sidempoean adalah kota kecil di Residentie Tapanoeli. Di kampong Hussein Djajadiningrat di Serang juga belum ada societeit, padahal Serang adalah ibu kota Residentie (Banten). Ibu kota Residentie atau Province di Hindia Belanda umumnya sudah terbentuk societeit. Yang belum terbentuk diantaranya di Residentie Banten. Mengapa? Boleh jadi jumlah orang Eropa tidak terlalu banyak sehingga dipandang tidak perlu. Di Buitenzorg, bukan ibu kota Residentie, tetapi ibu kota afdeeling sudah sejak 1875 terbentuk societeit. Societeit yang didirikan oleh orang Eropa menjadi referensi (contoh untuk belajar) bagi para pribumi membangun organisasi sosial sendiri. Organisasi sosial pribumi kemudian disebut organisasi kebangsaan. Organisasi kebangsaan (pribumi) pertama didirikan di kota Padang (ibu kota Province Sumatra’s Westkust) pada tahun 1900.

Sejak kapan societeit terbentuk di Banten? Itu bermula di Serang yang diberi nama Soekaramee yang disahkan pemerintah tahun 1913. Itu berarti, jauh sebelumnya ketika Soetan Casajangan di Belanda tahun 1908 menghimpun mahasiswa-mahasiswa yang tengah studi di Belanda untuk mendirikan organisasi sosial (societeit). Dalam rapat pembentukan di ruah Soetan Casajangan Soetan Casajangan bertindak sebagai ketua rapat dan sekretaris adalah Hussein Djajadiningrat. Hasil keputusan pada tanggal 25 Oktober 1908 itu semua sepakat dan oragnisasi yang dibentuk diberi nama Indische Vereeniging dan secara aklamasi diangkat Soetan Casajangan sebagai presiden (pertama). Dalam hal ini sosieteii di Serang )orang-orang Eropa) adalah satu hal, sedangkan organisasi mahasiswa pribumi di Belanda adalah hal lain. Lalu bagaimana semua itu terjadi? Seperti kata ahli sejarah tempo doeloe, semuanya ada permulaan. Untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan sejarah nasional, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.