Sabtu, 16 Juni 2018

Sejarah Kota Surabaya (22): Achmad Nawir, Mahasiswa Kedokteran, Kapten Tim Sepak Bola Indonesia di Piala Dunia Prancis, 1938


*Semua artikel Sejarah Kota Surabaya dalam blog ini Klik Disini.
 

Pertandingan Indonesia vs Hungaria yang dilangsungkan tanggal 6 Juni dalam ajang Piala Dunia 1938 di Prancis dipimpin oleh dua kapten tim yang berlatar belakang kedokteran. Kapten Tim Indonesia adalah mahasiswa kedokteran Achmad Nawir dan kapten Tim Hungaria adalah Dr. Sarosi. Ini unik. Sangat jarang, dan mungkin satu-satunya kejadian dalam dunia sepakbola.
.
Nawir vs Sarosi (De Indische courant, 07-06-1938)
Sebelum pertandingan dimulai, prosedurnya kapten dua tim dipertemukan di hadapan wasit dan hakim garis. Ketika antara Nawir dan Sarosi berjabat tangan, Nawir mengucapkan Selamat Datang dengan ramah kepada Dr. Sarosi. Rupanya, Sarosi juga tahu bahwa kapten Indonesia adalah seorang mahasiswa kedokteran. Lantas Dr. Sarosi membalas ucapan Nawir dengan salam yang sama, Selamat Datang. Sebagai rekan dalam bidang yang sama di dalam dunia kedokteran, Sarosi juga membalas salam Nawir itu dengan ramah. Lantas, dalam permainan bola apakah kedua orang berlabel kedokteran itu saling beramah tamah?

Dalam sejarah sepak bola Indonesia di Piala Dunia, nama Nawir yang paling disorot. Itu bukan karena Nawir pemain hebat dan kapten tim Indonesia tetapi karena Nawir dipersepsikan sebagai seorang dokter. Achmad Nawir adalah seorang dokter, demikian selalu ditulis. Namun sejatinya, pada saat pertandingan tersebut Nawir belumlah menjadi dokter, akan tetapi masih berstatus mahasiswa di Nederlandsch Indie Arts School (NIAS). Lantas bagaimana informasi tentang Dr. Achmad Nawir keliru? Mengapa nama Dr. Nawir menjadi Achmad Nawir? Dan, siapa sesungguhnya Dr. Nawir? Apakah Achmad Nawir berasal dari Tapanoeli? Untuk itu, mari kita telusuri (kembali) sejarah Achmad Nawir tersebut.