Senin, 27 Mei 2019

Sejarah Jakarta (48): Sejarah Istana Negara dan Istana Merdeka di Koningsplein; Istana Gubernur Jenderal di Lapangan Monas


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini
 

Banyak istana di Indonesia tetapi hanya beberapa buah istana negara (istana kepresidenan) dan hanya satu buah Istana Merdeka. Kembaran Istana Negara yang berada di Lapangan Monas inilah yang disebut Istana Merdeka, tempat Presiden Republik Indonesia bekerja. Apakah karena fungsinya yang berbeda, lalu letak Istana Negara menghadap ke utara di sisi jalan Veteran, sementara Istana Merdeka menghadap ke selatan di sisi Lapangan Monas (dulu disebut Koningsplein). Istana Negara ini dulu di era Pemerintah Hindia Belanda disebut Hotel (istana) Gubernur Jenderal.

Istana Gubernur Jenderal di Koningsplein (Rijswijk-Noordwijk, 1740)
Bayangkan di masa lampau di era VOC, dibangun dua benteng (fort) di selatan stad (kota) Batavia yakni fort Rijswijk (di sisi timur sungai Kroekoet) dan fort Noordwijk (di sisi barat sungai Tjiliwong). Dalam perkembangannya antara dua benteng ini dibangun kanal dengan menyodet sungai Tjiliwong dan airnya diteruskan menuju sungai Kroekoet. Kanal tersebuat pada masa ini dikenal sebagai kali yang berada diantara jalan Juanda dan jalan Veteran yang sekarang. Di sisi jalan Veteran yang sekarang menghadap ke utara pada masa lampau sebuah bangunan mewah yang disebut Hotel Rijswijk yang menjadi kediaman Gubernur Jenderal. Sementara pekarangan belakang hotel (istana) tersebut dijadikan ruang terbuka yang disebut Koningsplein.

Sejarah awal Istana Negara di Lapangan Monas ini sudah sangat banyak ditulis. Namun bagaimana Istana Gubernur Jenderal (Palace of  Governor General) ini bermula dan bagaimana dinamika yang terjadi di area sekitarnya kurang terperhatikan. Tidak terlalu menarik memang, tetapi justru disitulah menariknya mengapa perlu mendeskripsikannya. Untuk itu, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.